Rabu, 12 Desember 2012

SIKLUS HIDROLOGI



Oleh: Imam Arifa’illah Syaiful Huda
            Dalam sebuah kehidupan  yang terus mengalir, tentunya akan mengalami sebuah perubahan baik dalam segi positif maupun negative. Sebagai contoh, air  mineral yang kita minum untuk kebutuhan sehari-hari berbeda dengan air minum pada bulan kemarin, ini berate ada proses perubahan pada kandungan air tersebut. pembahasan kali ini menganai siklus hidrologi yang terjadi dikehidupan sehari-hari.
            Siklus hidrologi dalam kahidupan sehari-hari  sudah sering terjadi. Seperti halnya penguapan ,awan ,hujan, dan aliran air yang menuju kesungai. Namun, apakah hanya seperti itu siklus hidrologi terjadi. Kenampakan di atas merupakan gambaran kecil dari proses siklus hidrologi. Sebelum membahas lebih jauh, pengertian setiap kata dari  siklus hidrologi akan dijelaskan sebagai berikut.

Siklus adalah putaran waktu yg di dalamnya terdapat rangkaian kejadian yg berulang-ulang secara tetap dan teratur. Sedangkan hidrologi adalah air dibumi yang mencakup kejadian, sirkulasi, distribusi, sifat-sifat kimia dan fisika, reaksinya dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan mahkluk hidup. Dapat diambil kesimpulan bahwa siklus hidrologi adalah rangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari air saat jatuh ke bumi hingga menguap keudara hingga kemudian jatuh kembali kebumi.
            Proses dari siklus hidrologi ini dimulai dari hujan atau  presipitation, permulaan yang diawalai dengan presipitasi dilatarbelakangi sebuah proses yaitu input/masukan, dilanjutkan adanya suatu proses dan akhirnya menghasilkan output. Seperti inilah yang terjadi dalam sebuah siklus hidrologi.
            Presipitasi/hujan yang terjadi akan turun menuju bumi umumnya berupa air, air ini akan jatuh ke tanah sehingga tanah akan basah. Kondisi seperti ini dinamakan surface retention. Surface retention adalah suatu lapisan/filum air yang menyeliputi agregat tanah akibat adanya hujan yang tidak begitu deras, terjadi pada awal hujan.
Ketika surface retention sudah terjadi, maka air itu akan membentuk genangan-genangan kecil karena turunnya kecepatan infiltrasi, proses tersebut dinamakan surface detention. Pada kondisi seperti ini, genangan-genangan kecil tidak akan bertahan lama, sehingga akan terjadi sebuah aliran air diatas permukaan tanah karena kecepatan infiltrasi sudah terpenuhi. Proses seperti ini dinamakan, overland flow.
            Setelah terjadinya overland flow atau aliran air dipermukaan tanah, maka proses selanjutnya yakni air menuju ke saluran-saluran air, seperti gorong-gorng tanah. Proses seperti ini dinamakan surface run off. aliran-aliran ini akan menuju kesungai, dan bisa dinamakan sebagai  run off. Run off adalah aliran air yang menuju kesungai. Jika aliran ini menggenangi suatu depresi permukaan, maka disebut depretion strorange atau air yang menggenagi sebuah depresi permukaan tanah.
            Proses masuknya air ke tanah atau infiltrasi  akibat gaya  grafitasi sampai  pada zona perakaran, jika  air tersebur masuk semakin dalam menuju ground water atau air tanah, maka disebut percolation. pada sisi lain air juga bergerak secara lateral/horizontal karena topografi tanah, hal tersebut dinamakan sub surface run off. ketika aliran dari sub surface run off ini keluar menuju permukaan, maka disebut sebagai spring. Spring  adalah aliran air tanah yang berasal dari sub surface run off yang keluar kepermukaan.
            Ketika air sudah dipermukaan, maka akan terkena panas matahari sehingga akan terjadi penguapan atau evaporation. Evaporation adalah proses penguapan air karena panas sinar matahari. Ketika sudah terjadi proses evaporasi, maka akan terjadi proses kondensasi dan akan terjadi presipitation. Penguapan tidak hanya terjadi pada air saja, namun penguapan juga terjadi pada tumbuhan atau transpiration.
            Presipitation akan jatuh ke bunmi dan akan mengenai benda-benda yang ada di sekitar daerah hujan. Termasuk mengenai dedaunan. Proses seperti ini dinamakan interseption. Interseption adalah air hujan yang mengenai tumbuhan. Ketika air dari atas dedaunan itu jatuh ke permukaan tanah, maka disebut sebagai trough fall. Disisi lain juga terjadi air yang turun melewati rating dan batang-batang pohon secara merambat, proses seperti ini dinamakan steam flow.

Kamis, 11 Oktober 2012

ILLEGAL LOGGING



By: Imam Arifa'illah Syaiful Huda
Indonesia's natural resources so abundant natural resources will show. One of Indonesia's natural resources is high at the forest. According to the Directorate General of Forestry Planning The total area of ​​forest in Indonesia, 133,300,543.98 ha. but according to the World Bank, Indonesia's forest area in 2011 reaches 944,320.00 km ², equivalent to 94.432 million ha. already evident that forest decline quite dramatically, according to some Western media, the biggest cause of forest loss in Indonesia, illegal logging which reached 40%.
Illegal logging is logging activity to transport, and processing is not in accordance with government regulations. Actors logging venom from neighboring communities and unscrupulous businessmen who have specific interests. Such behavior has violated regulations set by the authorities. So it will be an impact on the balance of the ecosystem of life.
Illegal logging problem in Indonesia is increasing from year to year. In the Wikipedia.org website, it is mentioned that the Indonesian forest area continues to decrease, such as data reduction delivered by the Forest Department of Forestry, in the year 1950: 162.0 million hectares, 1992: 118.7 million hectares, 2003: 110.0 million hectares, 2005: 93.92 million hectares. The data above is quite clear that the decline of forest in Indonesia is very high, this condition will cause problems later on. Such as floods, landslides, and increased temperatures.
The emergence of the problem of illegal logging due to several reasons, including: that the economy down. The economic condition of the people is below the average would lead to a tendency to do the negative, one of which cut trees not within the rules. Logging results will usually be sold to those who are concerned. On the other hand, the causes of illegal logging are the unscrupulous rulers who have a vested interest to get a result from illegal logging. These trees usually are sent to neighboring countries such as Malaysia and thailand. Such cases are often reported in various media. However, the problem of illegal logging continues to increase.
Rate of forest decline from year to year will be higher due to illegal logging, if the handling of the problem is still lacking. Many people who should be involved in addressing the problem of illegal logging. These parties include:
1. Government
Dominant role of government in addressing the issue of illegal logging, in this case, the government should set policies that could really put a halt to illegal logging. Not only that sanctions should be given to the suspect firm. With strict policies and sanctions, then the rate will be reduced illegal logging.

2. Department of Forestry
In accordance with the task of protecting forests forestry department in general. Protection of forests should be taken seriously, both in operation in the forest to reduce the chance of entry of illegal persons. so the opportunity to cut down a tree is not the case.

3. Community
By working with elements of the community will be stronger in prevent illegal logging. This partnership could be formed as to create a network to inform the parties that authority, if there is illegal logging. With the cooperation between the authorities and the public will give strength to keep the forest from the person who does not care about the environment.
Keep in mind, that the forest is an important factor in influencing life. As is usually heard "forests are the lungs of the world". if the lung is gone, how the world, would be worse. For that, instill a love of the forest and surrounding environment in order to create a balanced life.


ILLEGAL LOGGING
Oleh: Imam Arifa’illah Syaiful Huda
            Sumberdaya alam Indonesia yang begitu melimpah menunjukan akan kekayaan alam. Salah satu sumberdaya alam Indonesia yang cukup tinggi  yaitu hutan. Menurut  Direktorat Jendral Planologi Kehutanan Luas keseluruhan hutan di Indonesia yaitu  133.300.543,98 ha.sedangkan  Menurut Bank Dunia, luas hutan di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 944.320,00 km² atau setara dengan 94.432.000 Ha. sudah  terlihat jelas bahwa terjadi  penurunan luas hutan yang cukup drastis, menurut bebarapa media informasi, penyebab terbesar berkurangnya hutan di Indonesia yaitu  illegal logging yang mencapai 40%.
Illegal logging atau Penebangan liar adalah kegiatan penebangan pohon sampai dengan pengangkutan, dan pengolahan yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah. Pelaku penebangan liar bisanya dari  masyarakat sekitar dan oknum pengusa yang mempunyai kepentingan tertentu.  Perilaku seperti ini telah melanggar  Peraturan yang sudah ditentukan oleh pihak yang berwenang. Sehingga akan akan berdampak pada keseimbangan ekosistem kehidupan.
             Di Indonesia permasalahan Illegal logging  terus meningkat  dari tahun ke tahun.   Dalam situs Wikipedia.org, disebutkan bahwa  luas hutan Indonesia terus berkurang, seperti data penurunan Hutan  yang disampaikan oleh Departemen Kehutanan, pada Tahun  1950: 162,0 juta hektar, 1992: 118,7 juta hektar, 2003: 110,0 juta hektar, 2005: 93,92 juta hektar. Data  di atas sudah cukup jelas bahwa penurunan hutan  di Indonesia sangat tinggi, kondisi seperti ini akan menimbulkan berbagai masalah di kemudian hari. Seperti: banjir, tanah longsor,  dan peningkatan suhu bumi.
Munculnya masalah illegal logging disebabkan beberapa alasan, diantaranya: masyarakat yang ekonomi kebawah. Kondisi masyarakat yang ekonomi dibawah rata-rata akan menimbulkan kecenderungan untuk melakukan hal yang negative, salah satunya penebangan pohon tidak sesuai aturan. Hasil penebangan liar ini biasanya akan dijual ke pihak yang sudah bersangkutan. Disisi lain, penyebab illegal logging yaitu para oknum penguasa yang memiliki kepentingan tertentu untuk mendapatkan hasil dari penebangan liar. Pohon-pohon ini biasanya akan dikirim ke negeri tetangga seperti, Malaysia. kasus seperti ini sering diberitakan diberbagai media. Namun, permasalahan illegal logging tetap meningkat.    
Tingkat penurunan hutan dari tahun ke tahun akan semakin tinggi akibat illegal logging, jika penaggulangan masalah tersebut masih kurang. Banyak pihak yang harus dilibatkan dalam mengatasi masalah illegal logging. Pihak-pihak tersebut diantaranya:
1.       Pemerintah
Peran pemerintah sangat dominan dalam mengatasi permasalahan illegal logging, dalam hal ini, mengenai kebijakan yang dikelurkan pemerintah harus benar-benar bisa menahan laju illegal logging. Tidak hanya itu sangsi yang diberikan kepada tersangka harus tegas. Dengan kebijakan dan sangsi yang tegas, maka tingkat illegal logging akan berkurang.
2.       Departemen kehutanan
Sesuai dengan tugas departemen kehutanan yaitu melindungi hutan pada umumnya. Perlindungan terhadap hutan harus diperhatikan secara serius, baik dalam bentuk operasi di hutan untuk mengurangi kesempatan masuknya para oknum penebangan liar. sehingga kesempatan untuk menebang pohon tidak terjadi.
3.       Masyarakat
Dengan berkerjasama dengan elemen masyarakat akan semakin kuat  dalam mencega illegal logging. Kerjasama ini bisa dibentuk seperti membuat jaringan untuk memberitahu kepada pihak-pihak yang berwajib, jika ada illegal logging. Dengan kerjasama antara pihak yang berwenang dan masyarakat akan memberikan kekuatan dalam menjaga hutan dari para oknum yang tidak peduli terhadap lingkungan.   
Perlu diketahui, bahwa hutan merupakn faktor penting dalam mempengaruhi kehidupan. Seperti yang biasanya terdengar ”hutan merupakan paru-paru dunia ”. jika paru-paru ini hilang, bagaimana kondisi dunia, tentunya akan semakin buruk. Untuk itu, tanamkan rasa cinta terhadap hutan dan lingkungan sekitar agar tercipta kehidupan yang seimbang.

Rabu, 19 September 2012

KEDUDUKAN GEOGRAFI EKONOMI DALAM KAJIAN GEOGRAFI


Oleh: Imam Arifa’illah Syaiful Huda
Kajian ilmu pengetahuan begitu luas. Ini bisa dilihat pada bebarapa cabang ilmu yang memberikan pembahasan yang lebih mendalam. Dengan adanya cabang-cabang ilmu, maka akan semakin luas pengkajiannya. Tak Cuma itu, pemasalahan yang tadinya bersifat luas, bisa dikaji dengan cabang-cabang ilmu tadi.
Seperti halnya ilmu Geografi. Geografi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan lingkungan dalam suatu ruang, baik bersifat fisik dan non fisik.  Hubungan antara alam dan lingkungan akan dikaji dalam ilmu geografi. Keterkaitan ini sangatlah erat, karena  manusia akan mempengaruhi alam, begitu juga sebaliknya. Alam akan mempengaruhi manusia. Inilah yang mencirikan dari ilmu geografi. jika hanya mempelajari alam saja, maka tidak bisa dibilang dalam ilmu geografi,  karena tidak adanya suatu keterkaitan antara manusia dan alam.
            Geografi mempunyai pendekatan, prinsip, dan  konsep. Ketiga point tersebut merupakan ciri  dari ilmu geografi yang paling mendasar. Pendekatan dalam ilmu geografi ada 3:
1.      Pendekatan keruangan
2.      Pendekatan ekologi (lingkungan)
3.      Pendekatan kompleks wilayah
pendekatan tersebut akan digunakan dalam menganalisis sebuah masalah, dari sudut manakah masalah itu muncul. Dengan begitu akan lebih mudah dalam menganalisis masalah yang ada.
Point yang ke dua adalah prinsip geografi. Prinsip geografi ada empat bagian.daiantaranya:
1.      Prinsip persebaran
2.      Prinsip interelasi (keterkaitan)
3.      Prinsip deskriptif
4.      Prinsip korologi
Prinsip-prinsip di atas digunakan untuk menganalisis dan mengungkapkan fenomena geografi yang ada di Bumi.
Point yang terakhir adalah konsep geografi. Konsep geografi ada 10 bagian.
1.      Lokasi
2.      Jarak
3.      Keterjangkauan
4.      Morfologi
5.      Pola
6.      Aglomerasi
7.      Nilai kegunaan
8.      Diferensasi area
9.      Interaksi dan interdependensi
10.  Keterkaitan keruangan
Ketiga point tersebut sangat membantu dalam memahami ilmu geografi dan lebih mudah dalam mengkaji suatu masalah, sehingga akan didapat solusi yang sangat baik.
            Ketiga ciri tersebut yang mendasari munculnya cabang-cabang ilmu geografi, salah satunya adalah geografi ekonomi. Geografi ekonomi ini merupakan satu dari sekian banyak cabang ilmu geografi.
            Bagaimanakah kedudukan dari geografi ekonomi dalam kajian geografi?
Geografi  ekonomi merupakan satu kesatuan dari geografi. Letak dari geografi ekonomi ini seperti di dalam tubuh geografi. Seperti apa yang tertera di atas tadi. Bahwa ilmu geografi mengkaji alam dan manusia. Bisa dibilang bahwa geografi mempelajari 50%  IPA dan 50% IPS.
50% IPA ini merupakan pengkajian menganai lingkungan fisik, seperti halnya: tanah, air, udara, tumbuhan, dan batuan. Sedangkan 50% IPS yang mengkaji manusia. Pegakajian manusia inilah yang perlu pembagian yang nantinya dikatkan dengan alam, sehingga muncul geografi ekonomi. Geografi sosiologi, geografi kependudukan dan demografi.
            Kajian mengenai fenomena fisik dalam geografi akan selalu dikaitkan dengan ekonomi. Sehingga yang pertama dikaji adalah geografi fisiknya, kemudian nanti akan diinterelasikan ke ilmu ekonomi. Bisa dianalogikan seperti menaikan bendera ”geografi” terlebih dahulu,kemudian disusul dengan bendera ”ekonomi”. Bisa dipahami bahwa yang dikaji lebih dulu adalah geografi, kemudian disusul dengan ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi, manusia sangat erat kaitanya dengan kebutuhan. Sering didengar bahwa ”kebutuhan manusia tidak terbatas, namun alat pemuas kebutuhan terbatas (SDA). Jika kebutuahan manusia tidak terbatas, dan alat pemuas terbatas, maka akan menimbulkan suatu permasalahan ekonomi. alat pemuas kebutuhan atau sumber daya alam  inilah yang akan menjadi titi kajian geografi ekonomi. Sehingga pengkajian awal dimulai dari alat pemuas kebutuhan manuasia yang terbatas, kemudian dikaitkan dengan ekonomi. Jadi bisa disimpulkan bahwa kedudukan dari geografi ekonomi dalam kajian geografi adalah satu kesatuan yang menitik beratkan pada dua aspek yaitu: aspek fisik dan aspek non fisik.