Rabu, 19 September 2012

KEDUDUKAN GEOGRAFI EKONOMI DALAM KAJIAN GEOGRAFI


Oleh: Imam Arifa’illah Syaiful Huda
Kajian ilmu pengetahuan begitu luas. Ini bisa dilihat pada bebarapa cabang ilmu yang memberikan pembahasan yang lebih mendalam. Dengan adanya cabang-cabang ilmu, maka akan semakin luas pengkajiannya. Tak Cuma itu, pemasalahan yang tadinya bersifat luas, bisa dikaji dengan cabang-cabang ilmu tadi.
Seperti halnya ilmu Geografi. Geografi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan lingkungan dalam suatu ruang, baik bersifat fisik dan non fisik.  Hubungan antara alam dan lingkungan akan dikaji dalam ilmu geografi. Keterkaitan ini sangatlah erat, karena  manusia akan mempengaruhi alam, begitu juga sebaliknya. Alam akan mempengaruhi manusia. Inilah yang mencirikan dari ilmu geografi. jika hanya mempelajari alam saja, maka tidak bisa dibilang dalam ilmu geografi,  karena tidak adanya suatu keterkaitan antara manusia dan alam.
            Geografi mempunyai pendekatan, prinsip, dan  konsep. Ketiga point tersebut merupakan ciri  dari ilmu geografi yang paling mendasar. Pendekatan dalam ilmu geografi ada 3:
1.      Pendekatan keruangan
2.      Pendekatan ekologi (lingkungan)
3.      Pendekatan kompleks wilayah
pendekatan tersebut akan digunakan dalam menganalisis sebuah masalah, dari sudut manakah masalah itu muncul. Dengan begitu akan lebih mudah dalam menganalisis masalah yang ada.
Point yang ke dua adalah prinsip geografi. Prinsip geografi ada empat bagian.daiantaranya:
1.      Prinsip persebaran
2.      Prinsip interelasi (keterkaitan)
3.      Prinsip deskriptif
4.      Prinsip korologi
Prinsip-prinsip di atas digunakan untuk menganalisis dan mengungkapkan fenomena geografi yang ada di Bumi.
Point yang terakhir adalah konsep geografi. Konsep geografi ada 10 bagian.
1.      Lokasi
2.      Jarak
3.      Keterjangkauan
4.      Morfologi
5.      Pola
6.      Aglomerasi
7.      Nilai kegunaan
8.      Diferensasi area
9.      Interaksi dan interdependensi
10.  Keterkaitan keruangan
Ketiga point tersebut sangat membantu dalam memahami ilmu geografi dan lebih mudah dalam mengkaji suatu masalah, sehingga akan didapat solusi yang sangat baik.
            Ketiga ciri tersebut yang mendasari munculnya cabang-cabang ilmu geografi, salah satunya adalah geografi ekonomi. Geografi ekonomi ini merupakan satu dari sekian banyak cabang ilmu geografi.
            Bagaimanakah kedudukan dari geografi ekonomi dalam kajian geografi?
Geografi  ekonomi merupakan satu kesatuan dari geografi. Letak dari geografi ekonomi ini seperti di dalam tubuh geografi. Seperti apa yang tertera di atas tadi. Bahwa ilmu geografi mengkaji alam dan manusia. Bisa dibilang bahwa geografi mempelajari 50%  IPA dan 50% IPS.
50% IPA ini merupakan pengkajian menganai lingkungan fisik, seperti halnya: tanah, air, udara, tumbuhan, dan batuan. Sedangkan 50% IPS yang mengkaji manusia. Pegakajian manusia inilah yang perlu pembagian yang nantinya dikatkan dengan alam, sehingga muncul geografi ekonomi. Geografi sosiologi, geografi kependudukan dan demografi.
            Kajian mengenai fenomena fisik dalam geografi akan selalu dikaitkan dengan ekonomi. Sehingga yang pertama dikaji adalah geografi fisiknya, kemudian nanti akan diinterelasikan ke ilmu ekonomi. Bisa dianalogikan seperti menaikan bendera ”geografi” terlebih dahulu,kemudian disusul dengan bendera ”ekonomi”. Bisa dipahami bahwa yang dikaji lebih dulu adalah geografi, kemudian disusul dengan ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi, manusia sangat erat kaitanya dengan kebutuhan. Sering didengar bahwa ”kebutuhan manusia tidak terbatas, namun alat pemuas kebutuhan terbatas (SDA). Jika kebutuahan manusia tidak terbatas, dan alat pemuas terbatas, maka akan menimbulkan suatu permasalahan ekonomi. alat pemuas kebutuhan atau sumber daya alam  inilah yang akan menjadi titi kajian geografi ekonomi. Sehingga pengkajian awal dimulai dari alat pemuas kebutuhan manuasia yang terbatas, kemudian dikaitkan dengan ekonomi. Jadi bisa disimpulkan bahwa kedudukan dari geografi ekonomi dalam kajian geografi adalah satu kesatuan yang menitik beratkan pada dua aspek yaitu: aspek fisik dan aspek non fisik.
           

Rabu, 05 September 2012

SELEMBAR KERTAS, PENUH DENGAN MANFAAT



Oleh: Imam arifa’illah S.H.

            Keanekaragaman perilaku peserta didik dalam dunia pendidikan begitu  unik dan kompleks. Ini berarti tugas bagi para guru untuk menantikan membuat ide-ide kreatif dalam membangun pribadi siswa yang menmpunyai kualitas pribadi yang aktif. Peran guru dalam membentuk pribadi siswa yang aktif sangatlah diperlukan. Sepetri apa kata pepatah “guru digugu dan ditiru” guru merupakan suri tauladan bagi siswa didiknya. Apa yang dilakukan guru, anak didiknya akan mencontohnya. Bisa di bilang “anak itik mengikuti induknya”  namun, kadang semua tidak berjalan semestinya. Hukum alam bisa berubah kapanpun.
            Tugas bagi para guru membuat pengajaran yang kreatif dan menarik, sesuai dengan kemampuan pribadinya masing-masing. Jika seorang guru merasa tidak mampu untuk membuat pengajaran yang kreatif dan unik, maka harus tetap belajar untuk menciptakan pengajaran yang unik dan kreatif.  Semua tidaklah langsung instan, semua membutuhkan proses. Dan harus terus di coba. Jangan perna takut untuk mencoba ada pepatah “tugas kita bukanlah untuk berhasil, tapi tugas kita adalah untuk mencoba karena di dalam mencoba kita kan mendapatkan sesuatu yang berharga untuk mencapai keberhasilan” . jadi bagi para guru terus mencoba untuk menciptakan pengajaran yang kreatif dan menarik.
            Dalam semua langkah pasti akan menemukan kendala. Tinggal bagaimana seorang guru menyikapai untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jagan berhenti ketika ada masalah menghadang. Dengan masalah, semua akan berkembang. Dan tanpa adanya suatu masalah pribadi akan sulit untuk berkembang.
            Banyak buku yang membahas tentang bagaimana pengajaran yang kreatif dan menarik. Itu merupakan komponen untuk membantu dalam mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan menarik. Semua sudah tersediah. Tinggal bagaimana minat dan sikap seseorang dalam menjalankannya. Dalam buku banyak tips dan trik yang mampu dicontoh untuk menciptakan kemampuan  pembelajaran yang kretif dan menarik. Namun, minimnya minat membaca  membuat semua permasalahan sulit untuk selesaikan. Jika di telaah, buku merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan referensi untuk menyikapai  sebuah permasalahan. Salah satunnya dalam memecahkan permasalahn di dunia pendidikan.
            Rendahnya minat membaca menandahkan rendahnya kualitas pribadi seseorang. Bagaimana tidak sebuah ilmu pengetahuan diperoleh dari membaca.  Membaca sebuah buku merupakan proses memperoleh sebuah pengetahuan, jika proses itu sudah mampu tereduksi dengan baik, maka akan terproses menjadi ilmu pengetahuan. Ilmu merupakan sebuah aplikassi langsung dari hasil pencarian sebuah pengetahuan. Bisa dimisalkan “seseorang ingin membuat sambal. Jika seseorang ingin membuat sambal pasti ada tahap-tahapanya. Mulai dara mengumpulakan bahan-bahanya seperti: lombok, garam,  dll. Tahapan inilah yang bisa di sebut sebuah pengetahuan. Tahap pencarian bahan-bahan untuk diolah menjadi sebuah ilmu. Jika sudah tersedia bahan-bahannya, maka tinggal bagaimana kita mengolahnya menjadi rsambal yang nikmat. Dan mampu menyajikan sambal yang enak dan baik bagi tubuh”. Proses pengolahan inilah yang bisa di sebut menjadi proses belajar untuk mengaplikasikan sebuah pengetahuan yang ada. Dengan demikian akan tercipta sebuah ilmu pengetahuan. Namun, proses itu harus di imbangi dengan aspek lainnya, seperti aspek spiritual dan emosional. Dengan begitu akan menciptakan sebuah “pemahaman atau ngerti ”.
 Begitu pentingnya rangkaiaan tinta dalam lembaran kertas yang tersusun rapi. Dengan rangkaiaan itu akan membuat kualitas pribadi seseorang akan semakin naik.  Dengan kata lain sebuah proses sangatlah penting dalam mencapai sebuah keberhasilan.  Salah satu cara untuk membuat semangat dalam mencari ilmu pengetahuan adalah besrsifat “fakir ilmu atau merasa kurang. Jagan perna puas akan ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan. Jika rasa puas dalam mencari ilmu pengetahuan ada, maka bisa dibilang perkembangan kualitas diri akan semakin lama, bahkan tidak akan berkembang. Untuk itu perlu penanaman sifat fakir ilmu.
Tidak ada batasan untuk berhenti mencari ilmu, batasannya hanya sebuah nafas yang berhenti, maka pencarian ilmu pengetahuan kan berhenti pula. Semakin banyak mengali ilmu pengetahuan semakin berkembang kualitas pribadi seseorang. Inilah yang perlu ditanamkan pada semua orang. Pentingnya sebuah budaya membaca. Di negeri tetangga kualitas diri seseorang sangat tinggi ini, bisa dianalisa bagaimana itu bisa terjadi. Pasti jawabanya adalah dengan membaca maka bisa mengetahui isi dunia.
Begitu nikmatnya sebuah ilmu pengetahuan jika  seseorang mampu untuk memaknainya. Banyak hala positif yang akan datang dalam kehidupan sehari-hari jika kita mempunyai ilmu pengetahuan yang banyak. Bahkan harta benda  akan terlindungi oleh ilmu pengetahuan. Sebagai contoh, “ketika ada seorang pencuri didepan rumah orang yang mempunyai ilmu pengetahuan tinggi, maka ia akan berpikir berulang kali untuk mencuri barang yang dimiliki oleh orang yang mempunyai ilmuberpengetahuan tinggi,  sang pencuri menyadari kalau orang yang mempunyai ilmu tinggi mempunyai keistimewaan”. Orang yang mempunyai ilmu pengetahuan yang banyak mempunyai aura tertentu. Aura itulah yang membuat seseorang terkadang mempunyai keistimewaan dari pada yang lainnya.
Aura itu juga terbukti ketika seorang yang berilmu dan seorang yang tidak berilmu berpicara. Maka akan terlihat jelas bahwa perbedaannyha akan sangat mencolok. Orang yang berilmu tinggkat prosentase diperhatikan akan semakin besar. Dibanding dengan orang yang hanya asal bicara. Namun, tidak semua orang yang ber ilmu pengetahuan mempunyai aura. Ini juga tinjau dari aspek lainnya. Bukan hanya aspek intelektualitas, namun ditinjau aspek yang lainnya seperti aspek sprituasl, sosial, dan emosional.
Begitulah pentinggnya sebuah budaya membaca, apalagi bagi para guru. Jika seorang guru minat membacanya kurang, maka pengetahuanya dalam proses pembelajaran akan tersusul oleh murid-muridnya yang aktif dalam membaca. Jika fenomena ini terjadi, bagaimana nasib pendidikan selanjutnya. Kualitas pendidikan akan semakin rendah. Maka dari itu, buatlah membaca sebagai “hobby  dengan menganggap membaca sebagai “hobby” akan tercipta suasana yang menyenangkan dan tidak ada rasa terbebani dalam melaksanakannya. Sebuah aktifitas jika didasari dengan “hobby” akan terasa ringga. Untuk itu ciptakan sebuah pandangan dan getaran bibir pada rangkaiaan tinta pada selembaran kertas yang tertata rapi.


Selasa, 04 September 2012

REVIEW MODUL MEDIA PEMBELAJARAN (BUKU PANDUAN BELAJAR UNTUK MAHASISWA)



Identitas modul
judul: Modul Media Pembelajaran  (Buku Panduan Belajar Untuk Mahasiswa)
Disusun: Drs. Sihkabuden, M.Pd
Lembaga: Departemen Pendidikan Nasional
              Universitas Negeri Malang
              Fakultas Ilmu Pendidikan 2011
jumlah halaman modul:167

deskripsi umum isi modul:
 modul yang berjudul media pembelajaran ini memuat pembahasan yang cukup lengkap. konten-konten yang disajikan sudah disesuaikan dengan kebutuhan pembaca. seperti halnya.
  1. KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN
 konsep media pembelajaran memuat beberapa sub bahasan. diantaranya:
  • pengertian, fungsi, ruang lingkup, dan penggunaan media pembelajaran.
  • landasan media pembelajaran
  • penggolongan media pembelajaran
2. MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI
  • media bentuk papan
  • media grafis
  • media cetak
3. MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI
  • media pembelajaran benda sebenarnya
  • media pembelajaran tiruan
  • perangkat lain media tiga dimensi
4. MEDIA PANDANG DENGAR.
  • media dengar
  • media pandang
  • media pandang dengar

Minggu, 02 September 2012

CIPTAKAN FOLDER DALAM DUNIA PEMBELAJARAN


Oleh: Imam Arifa’illah Syaiful Huda
            Dalam sebuh kehidupan tentu akan menemukan sebuah pelangi  dalam kehidupan. Menuntut langka untuk tegar dalam menghadapinya. Seperti haknya dalam dunia belajar dan pembelajaran untuk penerus bangsa. Seorang suri tauladan seyogyanya mampu menciptakan sebuah keteraturan yang mampu mengubah sebuah kebiasaan buruk anak didiknya. Banyak hal yang perlu dibenahi dalam dunia belajar dan pembelajaran, termasuk perlengkapan dan peralatan yang mampu menunjang prestasi, baik prestasi kepribadian maupun non kepribadian.
            Suatu yang kecil biasanya disepelehkan, padahal suatu masalah yang besar bisa disebabkan sesuatu permasalahan yang kecil. Untuk itu perlu ditekankan bahwa meskipun  permasalahan atau apapun itu kecil, harus tetap di perhatikan karena permasalahan besar akan terminimalisir. Sebagai contoh berkas-berkas penting atau arsip-arsip yang telah kita dapat dari dunia pendidikan tentunya sangat penting nantinya. Dan rasa kekecewaan tidak ingin muncul begitu saja, ketika berkas-berkas itu hilang seketika atau terselip entah kemana. Peristiwa ini yang biasanya sering terjadi dalam kehidupan keseharian. Keteraturan dalam hal-hal sepele tidak diperhatikan secara seksama. Jika di telaah secara mendalam hal seperti ini sangat penting untuk diperhatikan, namun, mayoritas masyarakat tidak memperdulikan hal seperti ini.
            Perlu sebuah ide kreatif dalam menempu sebuah keteraturan. Salah satunya dengan mempersiapkan “folder atau bisa disebut ma. Ini akan bermanfaat bagi keteraturan dalam kehidupan sehari-hari. Dan akan menciptakan sebuah kebisaan baik untuk pribadi yang berkualitas. Bagi semua pribadi yang menginginkan untuk keteraturan yang mampu memberikan kemudahan dalam menjaga berkas-berkas yang dimiliki. Buatlah folder atau map untuk menyimpan lembaran kertas yang telah diperoleh dari berbagai instasi. Ini akan memberikan budaya positif dalam menjaga berkas-berkas.
            Khusus bagi para pendidik, hal seperti ini harus di gunakan untuk merawat dan membawa berkas-berkas yang penting dan ketika diperlukan mudah untuk mencarinya. Dengan adanya folder  ini akan mempermudah dalam persiapan untuk pengajaran ke peserta didik. Dan memberikan tauladan bagi anak didiknya betapa penting hal kecil jika dimanfaatkan secara maksimal.