Keanekaragaman
perilaku peserta didik dalam dunia pendidikan begitu unik dan kompleks. Ini berarti tugas bagi para
guru untuk menantikan membuat ide-ide kreatif dalam membangun pribadi siswa
yang menmpunyai kualitas pribadi yang aktif. Peran guru dalam membentuk pribadi
siswa yang aktif sangatlah diperlukan. Sepetri apa kata pepatah “guru digugu dan ditiru” guru merupakan
suri tauladan bagi siswa didiknya. Apa yang dilakukan guru, anak didiknya akan
mencontohnya. Bisa di bilang “anak itik
mengikuti induknya” namun, kadang
semua tidak berjalan semestinya. Hukum alam bisa berubah kapanpun.
Tugas
bagi para guru membuat pengajaran yang kreatif dan menarik, sesuai dengan
kemampuan pribadinya masing-masing. Jika seorang guru merasa tidak mampu untuk
membuat pengajaran yang kreatif dan unik, maka harus tetap belajar untuk
menciptakan pengajaran yang unik dan kreatif. Semua tidaklah langsung instan, semua
membutuhkan proses. Dan harus terus di coba. Jangan perna takut untuk mencoba
ada pepatah “tugas kita bukanlah untuk
berhasil, tapi tugas kita adalah untuk mencoba karena di dalam mencoba kita kan
mendapatkan sesuatu yang berharga untuk mencapai keberhasilan” . jadi bagi
para guru terus mencoba untuk menciptakan pengajaran yang kreatif dan menarik.
Dalam
semua langkah pasti akan menemukan kendala. Tinggal bagaimana seorang guru
menyikapai untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jagan berhenti ketika ada
masalah menghadang. Dengan masalah, semua akan berkembang. Dan tanpa adanya
suatu masalah pribadi akan sulit untuk berkembang.
Banyak
buku yang membahas tentang bagaimana pengajaran yang kreatif dan menarik. Itu
merupakan komponen untuk membantu dalam mengembangkan pembelajaran yang kreatif
dan menarik. Semua sudah tersediah. Tinggal bagaimana minat dan sikap seseorang
dalam menjalankannya. Dalam buku banyak tips dan trik yang mampu dicontoh untuk
menciptakan kemampuan pembelajaran yang
kretif dan menarik. Namun, minimnya minat membaca membuat semua permasalahan sulit untuk
selesaikan. Jika di telaah, buku merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan
referensi untuk menyikapai sebuah
permasalahan. Salah satunnya dalam memecahkan permasalahn di dunia pendidikan.
Rendahnya
minat membaca menandahkan rendahnya kualitas pribadi seseorang. Bagaimana tidak
sebuah ilmu pengetahuan diperoleh dari membaca.
Membaca sebuah buku merupakan proses memperoleh sebuah pengetahuan, jika
proses itu sudah mampu tereduksi dengan baik, maka akan terproses menjadi ilmu
pengetahuan. Ilmu merupakan sebuah aplikassi langsung dari hasil pencarian
sebuah pengetahuan. Bisa dimisalkan “seseorang
ingin membuat sambal. Jika seseorang ingin membuat sambal pasti ada
tahap-tahapanya. Mulai dara mengumpulakan bahan-bahanya seperti: lombok, garam,
dll. Tahapan inilah yang bisa di sebut sebuah pengetahuan. Tahap pencarian
bahan-bahan untuk diolah menjadi sebuah ilmu. Jika sudah tersedia
bahan-bahannya, maka tinggal bagaimana kita mengolahnya menjadi rsambal yang nikmat.
Dan mampu menyajikan sambal yang enak dan baik bagi tubuh”. Proses
pengolahan inilah yang bisa di sebut menjadi proses belajar untuk
mengaplikasikan sebuah pengetahuan yang ada. Dengan demikian akan tercipta
sebuah ilmu pengetahuan. Namun, proses itu harus di imbangi dengan aspek
lainnya, seperti aspek spiritual dan emosional. Dengan begitu akan menciptakan
sebuah “pemahaman atau ngerti ”.
Begitu pentingnya rangkaiaan tinta dalam
lembaran kertas yang tersusun rapi. Dengan rangkaiaan itu akan membuat kualitas
pribadi seseorang akan semakin naik. Dengan kata lain sebuah proses sangatlah
penting dalam mencapai sebuah keberhasilan. Salah satu cara untuk membuat semangat dalam
mencari ilmu pengetahuan adalah besrsifat “fakir
ilmu” atau merasa kurang. Jagan perna puas akan
ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan. Jika rasa puas dalam mencari ilmu
pengetahuan ada, maka bisa dibilang perkembangan kualitas diri akan semakin
lama, bahkan tidak akan berkembang. Untuk itu perlu penanaman sifat fakir ilmu.
Tidak ada
batasan untuk berhenti mencari ilmu, batasannya hanya sebuah nafas yang
berhenti, maka pencarian ilmu pengetahuan kan berhenti pula. Semakin banyak
mengali ilmu pengetahuan semakin berkembang kualitas pribadi seseorang. Inilah
yang perlu ditanamkan pada semua orang. Pentingnya sebuah budaya membaca. Di
negeri tetangga kualitas diri seseorang sangat tinggi ini, bisa dianalisa
bagaimana itu bisa terjadi. Pasti jawabanya adalah dengan membaca maka bisa
mengetahui isi dunia.
Begitu nikmatnya
sebuah ilmu pengetahuan jika seseorang
mampu untuk memaknainya. Banyak hala positif yang akan datang dalam kehidupan
sehari-hari jika kita mempunyai ilmu pengetahuan yang banyak. Bahkan harta
benda akan terlindungi oleh ilmu
pengetahuan. Sebagai contoh, “ketika ada
seorang pencuri didepan rumah orang yang mempunyai ilmu pengetahuan tinggi,
maka ia akan berpikir berulang kali untuk mencuri barang yang dimiliki oleh
orang yang mempunyai ilmuberpengetahuan tinggi,
sang pencuri menyadari kalau orang yang mempunyai ilmu tinggi mempunyai
keistimewaan”. Orang yang mempunyai ilmu pengetahuan yang banyak mempunyai
aura tertentu. Aura itulah yang membuat seseorang terkadang mempunyai
keistimewaan dari pada yang lainnya.
Aura itu juga
terbukti ketika seorang yang berilmu dan seorang yang tidak berilmu berpicara.
Maka akan terlihat jelas bahwa perbedaannyha akan sangat mencolok. Orang yang
berilmu tinggkat prosentase diperhatikan akan semakin besar. Dibanding dengan
orang yang hanya asal bicara. Namun, tidak semua orang yang ber ilmu
pengetahuan mempunyai aura. Ini juga tinjau dari aspek lainnya. Bukan hanya
aspek intelektualitas, namun ditinjau aspek yang lainnya seperti aspek
sprituasl, sosial, dan emosional.
Begitulah
pentinggnya sebuah budaya membaca, apalagi bagi para guru. Jika seorang guru
minat membacanya kurang, maka pengetahuanya dalam proses pembelajaran akan
tersusul oleh murid-muridnya yang aktif dalam membaca. Jika fenomena ini
terjadi, bagaimana nasib pendidikan selanjutnya. Kualitas pendidikan akan
semakin rendah. Maka dari itu, buatlah membaca sebagai “hobby” dengan menganggap
membaca sebagai “hobby” akan tercipta
suasana yang menyenangkan dan tidak ada rasa terbebani dalam melaksanakannya.
Sebuah aktifitas jika didasari dengan “hobby”
akan terasa ringga. Untuk itu ciptakan sebuah pandangan dan getaran bibir pada
rangkaiaan tinta pada selembaran kertas yang tertata rapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar