Selasa, 05 Februari 2013

RESUME MANUSIA, ILMU DAN KELANGSUNGAN HIDUP: SUATU RENUNGAN UNTUK KURIKULUM GEOGRAFI



MANUSIA, ILMU DAN KELANGSUNGAN HIDUP:
SUATU RENUNGAN UNTUK KURIKULUM GEOGRAFI
Oleh
Prof. Dr Ir Tb. Bachtiar Rifai
Direktur Jendral Pendidikan
1.      Data Historis Perkembangan Geografi
1)      Perkembangan sebelum abad 20
Menganalisis masa lampau untuk mempersiapkan masa kini guna membangun masa depan yang dapat diterapkan dalam studi geografi dan data sejarah selayang pandang berikut ini kiranya relevan*)
            perkembangan geografi pada masa ini sangat lambat sekali. dalam perkembanganya banyak konsep-konsep tentang tujuan dan metode geografi yang dirumuskan, dan dicoba dirumuskan kembali atau dihapuskan semua. Arus gagasan geografi yang menyebar ke dunia barat bersal dari tulisan-tulisan yunani purba. Geografiawan yunani  pertama thales darl miletus (624-545). Sedangkan orang pertama yang mempergunakan istilah ”geografi” yakni erathosthenes (276-195 sebelum masehi) ahli matematik dan astronomis di iskandariah.  Ilmuan lain, Heroddotus  ( 484-425) memberikan nama benua yang berbatasan dengan laut tengah bagian timur, yaitu: eropa disebelah utara, asia dibagian timur dan afrika disebelah selatan.
            Orang romawi dalam hal geografi lebih mementingkan masalah-masalah praktis. Beberapa hasil karya terkenal yaitu: Strabo (64 sebelum masehi-20 masehi)  terdiri 17 jilid yang menyajikan deskriptif seluruh dunia pada waktu itu.  Calaudius ptolomeus (127-141 atau 151 masehi) mempersatukan ajaran-ajaran geografi yunani dan menggunakan istilah ”geography  untuk studi dunia. Chorografi untuk studi bagian-bagian dunia dan topograffi untuk studi lokalitas-lokalitas secara terperinci. Kemudian sebelum jatuhnya kerajaan romawi membuat suram perkembangan geografi yang disebebkan penafsiran sempit tenntang kitab sucipada awal era nasrani.
Dalam masa ini, banyak tulisan yunani telah diterjemah ke dalam kitab arab.  Ilmuan seperti ibnu haukal (abad ke 10 M), dan ibnu batuta (abad ke-14), serta para cendikiawan muslim telah memberikan kontribusi dalam menambah pengetahuan  dan konsep baru.
abad ke 16  samapai 18 timbuln survival dari studi geografi di barat yang di pelopori oleh petrus, apianus, dan gerakan Mercator, dan permulaan yang sebenarnya dimulai sejak tulisan-tulisan monumental oleh pirillipp cluver (1580-1650) dan bernhardus varenius.  Ilmuan kant (1724-1804) telah memberi dalam geografi dalam hubungan menyeluruh dari “organized, objective knowledge” atau  ”science”. ”The great german master of logical thought”.
Pada bagian kedua dari abad ke 18, ada dua tujuan utama dari studi geografi:
1.      Mempelajari bentuk dan besarnya bumi, oleh aliran ptolomeus dan apianus-mercator
2.      Komplikasi dan diskripsi informatif tentang negara dan wilayah, oleh Strabo-mnster
Kant mengklasifikasikan semua pengetahuan yang diperoleh dari observasi menurut klasifikasi logis.
Diskripsi menurut waktu yakni sejarah. Sedangkan diskripsi menurut tempat yaitu geografi.
            Kant menganggap geografi fisik sebagain dasar berbagai macam geografi lainnya seperti:
-          Geografi moral (adat istiadat dan dan ciri2 kemanuasian), geografi politik, geografi komersial, geografi teologi (penyebaran agama).
Tradisi penulisan deskripsi mengenai tempat-tempat  telah menjadi aliran utama dari karya geografi.  Namun, aliran itu berubah karena dua tokoh besar yaitu baron friendrick heiderich alexander von humbolt dan carl ritter. von humbolt dan carl ritter telah memberi sumbangan pemikiran besar pada studi geografi yaitu:


Sumbengan von humbolt:
1.      Menerapkan pengetahuan tentang proses fisis dan biologis tentang fenomena yang diamati
2.      Memberikan metode untuk mengukur fenomena yang diamati
sumbangan  carl ritter
1.      Pendapat dimunculkan dari observasi ke observasi bukan dari opini ke hipotesa
2.      Pendekatan yang bersifat regional, dan secara asasitelah menjadi out of door subject

2.Perkebangan dalam abad ke 20
pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, timbul aliran yang memandang geografi sebagai “ chorographye science” (choros=tanah, tempat, ruang) yang mencakup studi tatanan wilayah dan diferensiasi arel. (ferdinan von richthofon dan Alfred hettner). Sedangkan Paul vidal de leblache menentang determinisme mengenai hubungan aktifitas insani terhadap lingkungan fisiknya, ia menganggap manusia sebagai aktif agent dan cara untuk maju dalam studi geografi adalah dengan memusatkan perhatiannya terhadap  wilayah-wilayah yang relative kecil, untuk mengkaji diferensiasi areal yang disebabkan proses fisik insani.
            Sejak tahun 1920 metode studi lapangan yang terperinci telah diterapkan dan hasilnya sangat sukses. Hal ini meningkatkan perencanaan tata ruang yang praktis.  Inventarisasi kualitas dan penggunaan tanah merupakan dasar asasi untuk merumuskan land use policy. Studi yang juga sangat penting mengenai ” spatial interchange” gerakan dan komunikasi yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Kecenderungannya menerapkan rumus-rumus matematik  untuk menggambarkan volume dan kecepatan gerakan-gerakan dalam hubungan dengan faktor-faktor lokasi dan jarak.
Selama abad 19 dan 20, terdapat penyimpangan. Diantaranya ysng menganut aliran bahwa:
1.      Geografi adalah ilmu tentang hubungan-hubungan
2.      Geografi adalah studi tentang landscape
3.      Geografi adalah geopolitik
Seorang geograf dapat dikatakan professional harus mampu menguasai bidang yang luas, pembidangan menurut ”topical field” dalam geografi diantaranya: population geography, settlement geography, urban geography, political geography, economic geography, physical geography, biogeography, military geography, teaching of geography studi, cartography.
II. MANUSIA, SCIENCE SURVIVAL
1.      Batas-batas pertumbuhan
Pembangunan dan perubahan yang mencakup segi-segi sosial, kultural dan ekonomi yang besifat kualitatis dan kuantitatif. Proses modernisasi mengakibatkan perubahan sosial dan psikologis sesuai dengan keadaan. Politik, ekonomi dan struktur sosial yang baru*)

 
*) lihat a.l
Tb. Bachtiar rifai-peranan perguruan tinggi dalam pembangunan, direktorat jendral pendidikan, mei 1972
Suatu hasil studi di amerika yang berjudul ”the limits to grow”**) yang artinya output pengolahan computer bahwa semua proyeksi pertumbuhan itu akan berakhir dengan keruntuhan. Club of rome mempelajari isu pokok mengenai survival melalui “project on prodicatment of mankind” . project tersebut mempelajari kemiskinan, degradasi lingkungan, hilangnya kepercayaan terhadap lembaga-lembaga., perluasan kota yang tak terkendali, tidak terjaminnya lapangan karya’’terasingnya kaum remaja, penolakan nilai-nilai tradisional, dan kekacauan moneter dan ekonomis. Ciri-ciri problematika dunia yaitu:
-          Masalah terdapat di semua masyrakat yang mengandung unsur-unsur teknis, sosial economis dan politik yang saling berinteraksi.
Clube of rome meminta bantuan suatu project team dari MTT (massacchussets institute of technology) yang meneliti lima faktor dasar yang menentukan batasan  pertumbuhan di bumi ini yaitu: penduduk, produksi pertaniaan, sumber-sumber alam, produksi industry,dan  polusi.
Beribu-ribu hipotesa tentang keseimbangan, namun kesimpulanya tetap suram, yakni ” all growth projections end in collapse”
FEEDBACK LOOPS DARI PENDUDUK, MODAL, PERTANIAN DAN POLUSI
            ………………………………………………………………………………………………………
Sebagai langkah pemecahan masalh tersebut tim ilmuan memberikan saran “ usaha semesta untuk mengakhiri pertumbuhan eksponensiil. Ciri-ciri pertumbuhan eksponensiil yaitu: jumlah pertambahannya besar sekali dalam waktu yang singkat dan tercapainnya sesuatu limit tertentu seolah-olah terjadi dengan mat mendesak.*)  “all out effort” untuk mengakhiri pertumbuhan eksponensiil dengan stabilisasi jumlah penduduk, pertumbuhan industry dihentikan, sumber-sumber harus  re-cycled . dll
2.) science dan survival
Dalam seperempat abad, terakhir perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Perkembangan ini menimbulkan dampak negative. Ada enam penyeban dasar dari ancaman buatan manusia terhadap lingkungan alam sekitar:
1.      Api (kebakaran): akibat kebakaran ini menambah karbon dioksida dalam atmosfer, yang membuat bumi kita seperti rumah kaca. Dengan demikian temperature bumi meningkat dan akan mencairkan lapisan es di benua sekitar kutub selatan, akibatnya permukaan semua laut didunia naik.
2.      Mesin internal-combustion: kotoran dari hasil pembakaran bahan-bakarnya mobil akan menambah terjadinya penyakit pernapasan.
3.      Timbal (lead): terdapat kontaminasi timbal di sebagian permukaan bumi yang mencapai taraf beracun.
4.      Fosfat dan nitrat: sampah-sampah pembuangan industry dan pertanian yang banyak menggunakan pupuk telah memberikan fosfat dan nitrat  yang berlebihan, sehingga menjadi racun bagi manusia dan hewan.
5.      Deterjen, insektisida, pestisidaherbisida, dsb
6.      Tebaran radioaktif (radioactive fallout)
Dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan pengaruh negative yang besar terhadap lingkungan, lingkungan penunjang hidup terancam akibat perkembangan tersebut. Untuk itu perlu pengendalian untuk mencega semakin rusaknya lingkungan. Dengan  cara menanamkan nilai-nilai dan sikap kebaikan, pengetahuan, kecerdasan, ketrampilan, komunikasi  dan ekologi yang memperhatikan interelasi antara manusia dan lingkungan, dengan demikian  akan mampu mengendalikan kerusakan lingkungan secara bertahap.
Perkembangan geografi dapat kita pakai sebagai bahan pembanding dan pengukur untuk merumuskan konsep-konsep geografi yang tepat. Melalui pendidikan geografi, peserta didik dibekali dengan nilai-nilai, sikap dan pengetahuan untuk menjadi warga negara Indonesia  yang sejahtra, bahagia, bermanfaat, bertanggung jawab, dan menjadi yang lebih baik. Melalui pengajaran geografi diharapkan peserta didik tidak mudah meniru budaya lain dan tidak bersifat chauvinistis yang sempit. Pengajaran konsep-konsep geografi hendaknya dapat turut membantu menyiapkan anak didik supaya kelak dapat berpartisipasi dalam kehidupan dan perkembangan nusa dan bangsa. Metode aliran studi geografi yang menempuh pendekatan tema-tema sentral kiranya patut dijaga dan dikembangkan.
Pengajaran modern cenderung untuk “mengajar bagaimana untuk belajar” dengan memberikan tekanan kepada kemampuan belajar, memperoleh pengetahuan melalui usah sendiri, dan menilai pengetahuan belajar dari cara ia menyesuaikan dirinya secara cerdas, cerdik dan efisien kepada kondisi dan kebutuhan hidup. Dan ilmu pengetahuan harus mementingkan “us woll trained brain” asas pendidkan seumur hidup, asas pedagogis, dan diterapkan untuk usaha memberikan anak didik kemampuan atau”power to peact intelligently to events*)
Lihat misalnya: education ang development in a rural development (stensilan). Unesco ed/ws/247, paris, 30, july 1971.

Dan dalam rangka memanfaatkan dan memelihara lingkungan sekitar kita ini, maka pokok-poko pemikiran dalam bab ii tentang manusia ilmu pengetahuan kelangsungan hidup kiranya perlu untuk dituangkan dalam materi pengajaran geografi dan orentasi studinya , lebih lebih dalam masa peralihan dari tahap pra industry.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar