MANUSIA, ILMU DAN KELANGSUNGAN HIDUP:
SUATU RENUNGAN UNTUK KURIKULUM GEOGRAFI
Oleh
Prof. Dr Ir Tb. Bachtiar Rifai
Direktur Jendral Pendidikan
1. Data Historis Perkembangan Geografi
1)
Perkembangan sebelum abad 20
Menganalisis masa lampau untuk
mempersiapkan masa kini guna membangun masa depan yang dapat diterapkan dalam
studi geografi dan data sejarah selayang pandang berikut ini kiranya relevan*)
perkembangan geografi pada masa
ini sangat lambat sekali. dalam perkembanganya banyak konsep-konsep tentang
tujuan dan metode geografi yang dirumuskan, dan dicoba dirumuskan kembali atau
dihapuskan semua. Arus gagasan geografi yang menyebar ke dunia barat bersal
dari tulisan-tulisan yunani purba. Geografiawan yunani pertama thales darl miletus (624-545).
Sedangkan orang pertama yang mempergunakan istilah ”geografi” yakni
erathosthenes (276-195 sebelum masehi) ahli matematik dan astronomis di
iskandariah. Ilmuan lain,
Heroddotus ( 484-425) memberikan nama
benua yang berbatasan dengan laut tengah bagian timur, yaitu: eropa disebelah
utara, asia dibagian timur dan afrika disebelah selatan.
Orang romawi dalam hal geografi
lebih mementingkan masalah-masalah praktis. Beberapa hasil karya terkenal
yaitu: Strabo (64 sebelum masehi-20 masehi)
terdiri 17 jilid yang menyajikan deskriptif seluruh dunia pada waktu
itu. Calaudius ptolomeus (127-141 atau
151 masehi) mempersatukan ajaran-ajaran geografi yunani dan menggunakan istilah
”geography” untuk studi dunia. Chorografi untuk studi
bagian-bagian dunia dan topograffi untuk studi lokalitas-lokalitas secara
terperinci. Kemudian sebelum jatuhnya kerajaan romawi membuat suram
perkembangan geografi yang disebebkan penafsiran sempit tenntang kitab sucipada
awal era nasrani.
Dalam masa ini, banyak tulisan yunani
telah diterjemah ke dalam kitab arab. Ilmuan seperti ibnu haukal (abad ke 10 M), dan
ibnu batuta (abad ke-14), serta para cendikiawan muslim telah memberikan
kontribusi dalam menambah pengetahuan
dan konsep baru.
abad ke 16 samapai 18 timbuln survival dari studi geografi
di barat yang di pelopori oleh petrus, apianus, dan gerakan Mercator, dan
permulaan yang sebenarnya dimulai sejak tulisan-tulisan monumental oleh
pirillipp cluver (1580-1650) dan bernhardus varenius. Ilmuan kant (1724-1804) telah memberi dalam
geografi dalam hubungan menyeluruh dari “organized, objective knowledge”
atau ”science”. ”The great german master of logical thought”.
Pada bagian kedua dari abad ke 18, ada
dua tujuan utama dari studi geografi:
1.
Mempelajari
bentuk dan besarnya bumi, oleh aliran ptolomeus dan apianus-mercator
2.
Komplikasi
dan diskripsi informatif tentang negara dan wilayah, oleh Strabo-mnster
Kant
mengklasifikasikan semua pengetahuan yang diperoleh dari observasi menurut
klasifikasi logis.
Diskripsi
menurut waktu yakni sejarah. Sedangkan diskripsi menurut tempat yaitu geografi.
Kant menganggap geografi fisik
sebagain dasar berbagai macam geografi lainnya seperti:
-
Geografi
moral (adat istiadat dan dan ciri2 kemanuasian), geografi politik, geografi
komersial, geografi teologi (penyebaran agama).
Tradisi
penulisan deskripsi mengenai tempat-tempat
telah menjadi aliran utama dari karya geografi. Namun, aliran itu berubah karena dua tokoh
besar yaitu baron friendrick heiderich alexander von humbolt dan carl ritter.
von humbolt dan carl ritter telah memberi sumbangan pemikiran besar pada studi
geografi yaitu:
Sumbengan von
humbolt:
1.
Menerapkan
pengetahuan tentang proses fisis dan biologis tentang fenomena yang diamati
2.
Memberikan
metode untuk mengukur fenomena yang diamati
sumbangan carl ritter
1.
Pendapat
dimunculkan dari observasi ke observasi bukan dari opini ke hipotesa
2.
Pendekatan
yang bersifat regional, dan secara asasitelah menjadi out of door subject
2.Perkebangan
dalam abad ke 20
pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke
20, timbul aliran yang memandang geografi sebagai “ chorographye science”
(choros=tanah, tempat, ruang) yang mencakup studi tatanan wilayah dan
diferensiasi arel. (ferdinan von richthofon dan Alfred hettner). Sedangkan Paul
vidal de leblache menentang determinisme mengenai hubungan aktifitas insani
terhadap lingkungan fisiknya, ia menganggap manusia sebagai aktif agent dan
cara untuk maju dalam studi geografi adalah dengan memusatkan perhatiannya
terhadap wilayah-wilayah yang relative
kecil, untuk mengkaji diferensiasi areal yang disebabkan proses fisik insani.
Sejak
tahun 1920 metode studi lapangan yang terperinci telah diterapkan dan hasilnya
sangat sukses. Hal ini meningkatkan perencanaan tata ruang yang praktis. Inventarisasi kualitas dan penggunaan tanah
merupakan dasar asasi untuk merumuskan land use policy. Studi yang juga sangat
penting mengenai ” spatial interchange” gerakan dan komunikasi yang
menghubungkan satu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Kecenderungannya
menerapkan rumus-rumus matematik untuk
menggambarkan volume dan kecepatan gerakan-gerakan dalam hubungan dengan
faktor-faktor lokasi dan jarak.
Selama abad 19 dan 20, terdapat
penyimpangan. Diantaranya ysng menganut aliran bahwa:
1.
Geografi
adalah ilmu tentang hubungan-hubungan
2.
Geografi
adalah studi tentang landscape
3.
Geografi
adalah geopolitik
Seorang geograf
dapat dikatakan professional harus mampu menguasai bidang yang luas,
pembidangan menurut ”topical field” dalam geografi diantaranya: population
geography, settlement geography, urban geography, political geography, economic
geography, physical geography, biogeography, military geography, teaching of
geography studi, cartography.
II. MANUSIA, SCIENCE SURVIVAL
1.
Batas-batas
pertumbuhan
Pembangunan dan
perubahan yang mencakup segi-segi sosial, kultural dan ekonomi yang besifat
kualitatis dan kuantitatif. Proses modernisasi mengakibatkan perubahan sosial
dan psikologis sesuai dengan keadaan. Politik, ekonomi dan struktur sosial yang
baru*)
*) lihat a.l
Tb. Bachtiar
rifai-peranan perguruan tinggi dalam pembangunan, direktorat jendral
pendidikan, mei 1972
Suatu hasil
studi di amerika yang berjudul ”the limits to grow”**) yang artinya output
pengolahan computer bahwa semua proyeksi pertumbuhan itu akan berakhir dengan
keruntuhan. Club of rome mempelajari isu pokok mengenai survival melalui
“project on prodicatment of mankind” . project tersebut mempelajari kemiskinan,
degradasi lingkungan, hilangnya kepercayaan terhadap lembaga-lembaga.,
perluasan kota yang tak terkendali, tidak terjaminnya lapangan
karya’’terasingnya kaum remaja, penolakan nilai-nilai tradisional, dan
kekacauan moneter dan ekonomis. Ciri-ciri problematika dunia yaitu:
-
Masalah
terdapat di semua masyrakat yang mengandung unsur-unsur teknis, sosial economis
dan politik yang saling berinteraksi.
Clube of rome
meminta bantuan suatu project team dari MTT (massacchussets institute of
technology) yang meneliti lima faktor dasar yang menentukan batasan pertumbuhan di bumi ini yaitu: penduduk,
produksi pertaniaan, sumber-sumber alam, produksi industry,dan polusi.
Beribu-ribu
hipotesa tentang keseimbangan, namun kesimpulanya tetap suram, yakni ” all
growth projections end in collapse”
FEEDBACK
LOOPS DARI PENDUDUK, MODAL, PERTANIAN DAN POLUSI
………………………………………………………………………………………………………
Sebagai langkah pemecahan masalh
tersebut tim ilmuan memberikan saran “ usaha semesta untuk mengakhiri
pertumbuhan eksponensiil. Ciri-ciri pertumbuhan eksponensiil yaitu: jumlah
pertambahannya besar sekali dalam waktu yang singkat dan tercapainnya sesuatu
limit tertentu seolah-olah terjadi dengan mat mendesak.*) “all out effort” untuk mengakhiri pertumbuhan
eksponensiil dengan stabilisasi jumlah penduduk, pertumbuhan industry
dihentikan, sumber-sumber harus
re-cycled . dll
2.) science dan survival
Dalam seperempat abad, terakhir
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Perkembangan ini
menimbulkan dampak negative. Ada enam penyeban dasar dari ancaman buatan
manusia terhadap lingkungan alam sekitar:
1.
Api
(kebakaran): akibat kebakaran ini menambah karbon dioksida dalam atmosfer, yang
membuat bumi kita seperti rumah kaca. Dengan demikian temperature bumi
meningkat dan akan mencairkan lapisan es di benua sekitar kutub selatan,
akibatnya permukaan semua laut didunia naik.
2.
Mesin
internal-combustion: kotoran dari hasil pembakaran bahan-bakarnya mobil akan
menambah terjadinya penyakit pernapasan.
3.
Timbal
(lead): terdapat kontaminasi timbal di sebagian permukaan bumi yang mencapai
taraf beracun.
4.
Fosfat
dan nitrat: sampah-sampah pembuangan industry dan pertanian yang banyak
menggunakan pupuk telah memberikan fosfat dan nitrat yang berlebihan, sehingga menjadi racun bagi
manusia dan hewan.
5.
Deterjen,
insektisida, pestisidaherbisida, dsb
6.
Tebaran
radioaktif (radioactive fallout)
Dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan pengaruh negative yang
besar terhadap lingkungan, lingkungan penunjang hidup terancam akibat
perkembangan tersebut. Untuk itu perlu pengendalian untuk mencega semakin
rusaknya lingkungan. Dengan cara
menanamkan nilai-nilai dan sikap kebaikan, pengetahuan, kecerdasan,
ketrampilan, komunikasi dan ekologi yang
memperhatikan interelasi antara manusia dan lingkungan, dengan demikian akan mampu mengendalikan kerusakan lingkungan
secara bertahap.
Perkembangan
geografi dapat kita pakai sebagai bahan pembanding dan pengukur untuk
merumuskan konsep-konsep geografi yang tepat. Melalui pendidikan geografi,
peserta didik dibekali dengan nilai-nilai, sikap dan pengetahuan untuk menjadi
warga negara Indonesia yang sejahtra,
bahagia, bermanfaat, bertanggung jawab, dan menjadi yang lebih baik. Melalui
pengajaran geografi diharapkan peserta didik tidak mudah meniru budaya lain dan
tidak bersifat chauvinistis yang sempit. Pengajaran konsep-konsep geografi
hendaknya dapat turut membantu menyiapkan anak didik supaya kelak dapat
berpartisipasi dalam kehidupan dan perkembangan nusa dan bangsa. Metode aliran
studi geografi yang menempuh pendekatan tema-tema sentral kiranya patut dijaga
dan dikembangkan.
Pengajaran
modern cenderung untuk “mengajar bagaimana untuk belajar” dengan memberikan tekanan
kepada kemampuan belajar, memperoleh pengetahuan melalui usah sendiri, dan
menilai pengetahuan belajar dari cara ia menyesuaikan dirinya secara cerdas,
cerdik dan efisien kepada kondisi dan kebutuhan hidup. Dan ilmu pengetahuan
harus mementingkan “us woll trained brain” asas pendidkan seumur hidup, asas
pedagogis, dan diterapkan untuk usaha memberikan anak didik kemampuan
atau”power to peact intelligently to events*)
Lihat misalnya: education ang development in a rural
development (stensilan). Unesco ed/ws/247, paris, 30, july 1971.
Dan dalam rangka memanfaatkan dan memelihara
lingkungan sekitar kita ini, maka pokok-poko pemikiran dalam bab ii tentang
manusia ilmu pengetahuan kelangsungan hidup kiranya perlu untuk dituangkan
dalam materi pengajaran geografi dan orentasi studinya , lebih lebih dalam masa
peralihan dari tahap pra industry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar