PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN DAUN
SIRIH SEBAGAI BAHAN BAKU
AGAR-AGAR DALAM UPAYA MENGURANGI KERUSAKAN
PADA GIGI
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan
oleh:
Imam ArifaʼIllah Syaiful Huda 110721435030/2011
Indah Ashlacahal Ummah 110721435114/2011
Rifki
Luthfidyanto 100341404608/2010
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
MALANG
2011
LEMBAR PENGESAHAN
USUL PKM-GT
1.
Judul Kegiatan : Pemanfaatan Daun Sirih Sebagai Bahan Baku Agar-Agar Dalam Upaya Mengurangi Kerusakan Pada Gigi
2.
Bidang Kegiatan : ( )
PKM AI ( √ ) PKM GT
3.
Ketua Pelaksana Kegiatan
a.
Nama Lengkap : Imam ArifaʼIllah Syaiful Huda
b.
NIM : 110721435030
c.
Jurusan : Pendidikan Geografi
d.
Universitas : Universitas Negeri
Malang
e.
Alamat Rumah dan No. HP : Jelak Catur Kalitengah
Lamongan /085733438854
f.
Alamat Email : Faillah.arif@gmail.com
4.
Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5.
Dosen Pendamping
a.
Nama Lengkap dan Gelar : Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd
b.
NIP : 196207171987012001
c. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Taman bunga
merak kav. 64, sengkaling, Malang/08123107453
Malang, 18 Februari 2012
Menyetujui
Ketua
Jurusan geografi
(Dr. Ach. Amiruddin, M.Pd,)
NIP.
19560722198403102
Ketua
Pelaksana Kegiatan
(Imam ArifaʼIllah Syaiful Huda)
NIM.
110721435030
Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan Universitas Negeri Malang,
(Drs. H. Kadim
Masjkur, M.Pd)
NIP.195412161981021001
Dosen
Pendamping
(Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd)
NIP.
196207171987012001
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang
berjudul “Pemanfaatan Daun
Sirih Sebagai Bahan Baku Agar-Agar Dalam Upaya Mengurangi Kerusakan Pada Gigi” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. H. Kadim Masjkur, M.Pd selaku pembantu rektor bidang kemahasiswaan
Universitas Negeri Malang;
2. Dr. Ach. Amiruddin, M.Pd, selaku ketua jurusan Universitas Negeri Malang;
3. Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd selaku dosen pendamping;
4. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan doa dan motivasi;
5. Rekan Asrama Mahasiswa Universitas Negeri Malang 2010-2011;
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, sehingga karya tulis ini dapat disempurnakan. Akhir kata, semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 18 Februari 2012
Tim PKM-GT
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN USUL................................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
RINGKASAN................................................................................................. .. 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................. .. 2
Tujuan.......................................................................................................... .. 3
Manfaat.......................................................................................................... 3
GAGASAN.......................................................................................................... 4
Kondisi Kekinian Pemanfaatan daun sirih sebagai upaya mengurangi kerusakan pada Gigi 4
Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan untuk mengurangi Kerusakan pada Gigi 4.....................................................................................................................
Kehandalan
Gagasan........................................................................................ 5
Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu
Strategi Penerapan ...................................................................................... .. 9
Langkah Strategis yang Dapat Dilakukan...................................................... 9
KESIMPULAN
Gagasan yang diusulkan
................................................................................. 9
Teknik implementasi .................................................................................... 10
Prediksi manfaat
.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
RINGKASAN
Karies adalah nama kolektif untuk
kerusakan gigi di enamel (zat di mahkota gigi), sementum (zat di akar gigi),
dan dentin (zat di tengah antara mahkota dan akar). Gigi dapat berlubang karena bakteri tertentu
yang memproduksi asam laktat dari hasil fermentasi karbohidrat seperti sukrosa,
fruktosa, dan glukosa. Bakteri yang paling berperan
dalam pembentukan plak adalah bakteri yang mampu membentuk polisakarida
ekstraseluler, yaitu bakteri dari genus
Streptococcus.(Roeslan, 1996). Gerombolan Stertoccus mutans dan Streptoccus
sanguine tersebut akan memfermentasi sukrosa menjadi asam. Asam yang
dihasilkan dapat mempercepat pemasakan plak yang berakibat pada turunnya pH
permukaan gigi. Apabila pH tersebut terus turun hingga angka kritis (5,2-5,5),
maka email gigi akan larut dan timbullah karies gigi.
Agar kerusakan gigi yang
terjadi tidak semakin memburuk, maka harus diantisipasi dengan upaya untuk
mengurangi perkembangan
bakteri. Salah satu cara yaitu dengan memanfaatkan daun sirih sebagai agar-agar sirih yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri bahkan membunuh
bakteri. Penambahan gula aren yang memiliki Indeks
Glisemik hanya 35 dapat memperlambat perubahan Glukosa. Indeks Glisemik adalah ukuran seberapa cepat makanan diubah menjadi
glukosa. Tingginya IG gula putih yang mencapai 93 menjadi alasan pertama dalam kerusakan gigi, sehingga dalam
proses pembuatan agar-agar sirih tidak mengunakan gula putih.
Agar-agar sirih tergolong mudah dalam pembuatannya,
sehingga berpotensi untuk dikembangkan. Oleh karena itu, manfaat agar-agar sirih semacam
ini seharusnya lebih dikenal masyarakat untuk mencega kerusakan gigi yang semakin meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, agar-agar sirih tidak hanya berperan dalam mengatasi
masalah kerusakan gigi, tetapi juga mampu menghentikan
batuk, mengurangi peradangan, menghilangkan gatal, menyembuhkan luka pada kulit, dan tak kalah
menariknya agar-agar sirih ini
bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir.
Pembuatan agar-agar sirih dapat dilakukan secara sederhana. Proses pembuatan agar-agar sirih diantaranya pencucian, pembersihan, perendama, pemucatan, pelembutan, dan pemasakan. Dalam pembuatan agar-agar sirih tetap
mengunakan rumput laut karena berusaha mempertahan ciri khas dari agar-agar. Semakin efektif pemanfaatan agar-agar sirih, diprediksi akan mengurangi kerusakan pada gigi yang menjadi masalah pada semua orang. Dengan adanya berbagai keuntungan
yang didapatkan dari agar-agar
sirih maka masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan potensi dari penanaman daun sirih sebagai upaya mengurangi kerusakan pada gigi. Dengan demikian, dapat
dikembangkan secara luas dan mandiri oleh masyarakat.
Selain
itu, masih diperlukan dukungan dari berbagai lembaga yang terkait untuk
mengimplementasikan agar-agar sirih. Jika
semua pihak telah mampu dalam mendayagunakan dan mengembangkan agar-agar sirih, maka
akan diperoleh manfaat bagi kehidupan manusia di masa sekarang dan mendatang
karena masyarakat mempunyai pemahaman betapa pentingnya menjaga kesehatan pada Gigi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gigi berlubang ataupun gangguan lain pada gigi dan mulut
bukan penyakit asing lagi dalam keseharian kita, bahkan penyakit ini sudah
memiliki jadwal rutin terutama bagi orang-orang yang tidak merawat kesehatan
gigi dan mulut secara rutin. menurut Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Drg
Zaura Rini Matram MDS, sekitar 90% penduduk Indonesia menderita penyakit gigi
dan mulut yang sifatnya progresif atau akan semakin parah bila tidak diobati.
Sedangkan jumlah penduduk Indonesia yang menderita sakit gigi setiap bulan
mencapai 1,3%. "Hal itu merupakan kondisi yang cukup
memprihatinkan,". Survei Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menemukan,
akibat penduduk Indonesia kerap menderita sakit gigi dan mulut, terjadi
kehilangan hari kerja rata-rata 3,86 hari per orang per tahun. Tahun 2002 International Dental Journal melansir
data bahwa di banyak negara penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit keempat
yang paling mahal biaya penyembuhannya. Pengobatan penyakit gigi berlubang
berdasarkan data tersebut membutuhkan biaya hingga 3.513 dolar AS per 1.000
orang anak.
Padahal menurut penelitian terakhir menunjukkan adanya kaitan erat
antara bertumpuknya bakteri di mulut dengan beberapa penyakit berat lain, seperti serangan
jantung, infeksi darah dan diabetes. Secara medis, masalah pada mulut maupun gigi
disebabkan adanya plak dari sisa makanan. Plak merupakan kumpulan
bakteri yang melekat pada permukaan gigi. Kalau dibiarkan terus, bakteri ini
akan menghasilkan asam dan menurunkan PH permukaan gigi. Jika hal ini terjadi,
karies (gigi berlubang) akan muncul dan akhirnya mengakibatkan seseorang sakit
gigi, radang gusi dan gangguan lainnya.
Bakteri yang berperan penting dalam pembentukan plak adalah bakteri
yang mampu membentuk polisakarida ekstraseluler, yaitu bakteri dari genus Streptococcus. Bakteri Streptococcus yang ditemukan dalam
jumlah besar pada plak penderita karies adalah Streptococcus mutans (Roeslan,1996). Oleh karena itu salah satu
cara paling efektif untuk menghindari pembentukan plak adalah dengan mematikan
bakteri Streptococcus mutans.
Sebenarnya dalam pasta gigi yang kita gunakan sehari-hari umumnya
mengandung flour, senyawa yang
berfungsi sebagai anti bakteri. Namun meski demikian, penggunaan pasta gigi
dengan konsentrasi fluor tinggi dapat
menimbulkan efek samping berupa fluorosis email dan belum efektif membunuh
bakteri karena lebih bersifat menghambat. Selain itu bahan kimia ini masih
diimpor dari luar negeri dengan harga relatif mahal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr Hasim DEA, Dosen Bio
Kimia dan Toksiologi FMIPA dan Pascasarjana IPB, daun sirih mengandung minyak
atsiri yang mengandung fenol dan kaviko yang memilki aktivitas antibakteri tiga
kali lebih efektif daripada senyawa fluoride.
Oleh karena itu, dalam proposal ini kami mempunyai gagasan baru, yaitu “Pemanfaatan Daun Sirih Sebagai Bahan Baku Agar-Agar Dalam Upaya Mengurangi Kerusakan
Pada Gigi” yaitu agar-agar yang berbahan dasar daun
sirih dan gula aren sebagai pemanis pengganti gula pasir. Selain sudah terbukti
berkhasiat untuk kesehatan gigi dan mulut, kedua bahan tersebut juga berkhasiat
untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. diantaranya: menghilangkan bau badan, pembersih organ
kewanitaan, bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, mimimisan, gatal-gatal,hemostatik, dll.
TUJUAN
1.
Mengetahui manfaat daun sirih terkait dengan agar-agar dalam mengatasi kerusakan pada gigi.
2.
Mengetahui implementasi agar-agar sirih sebagai upaya
mengurangi kerusakan pada gigi sehingga
dapat dikembangkan oleh masyarakat, pemerintah, dan lembaga-lembaga kesehatan di Indonesia.
MANFAAT
Manfaat dari Sisi Ekonomi
1.
Agar-agar
sirih dapat dipasarkan ke masyarakat sehingga mendapatkan keuntungan.
2.
Meningkatkan
daya jual daun sirih sehingga pendapatan petani akan bertambah.
3.
Meningkatkan
pendapatan perkapita.
4.
Dapat berkembang sebagai salah satu bentuk usaha yang mempunyai tujuan
mendapatkan profit.
Manfaat
dari segi kesehatan
1.
Gigi
akan terlindungi oleh kandungan daun sirih yang diimplementasikan sebagai agar-agar
sirih.
2.
Pertumbuhan
Bakteri akan terhambat sehingga
mengurangi kerusakan gigi.
3.
Selain
mencegah kerusakan pada gigi, agar-agar sirih juga berkhasiat dalam menghilangkan bau badan, pembersih organ kewanitaan, bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, mimisan,
gatal-gatal, hemostatik, dll.
Manfaat dari Sisi
Ekologi
1.
Lahan
hijau akan semakin banyak dan akan mengurangi pemanasan global.
2.
Mengembalikan fungsi dari lahan
hijau yang masih belum terpakai.
GAGASAN
Kondisi kekinian pemanfaatan
daun sirih sebagai bahan baku agar-agar dalam upaya mengurangi kerusakan pada gigi.
Pada
umumnya kesehatan mulut dan gigi terganggu disebabkan karena menumpuknya
sisa-sisa makanan maupun minuman terutama yang mengandung gula, soda dan karbohidrat yang tinggi. Jika
sisa-sisa makanan dan minuman tersebut tidak dibersihkan, maka bakteri-bakteri
yang ada di mulut akan mengubahnya menjadi plak/ karang gigi yang menjadi
penyebab utama gigi berlubang (karies gigi).
Bakteri yang paling berperan dalam pembentukan
plak adalah bakteri yang mampu membentuk polisakarida ekstraseluler, yaitu
bakteri dari genus Streptococcus.(Roeslan,
1996). Gerombolan Stertoccus mutans
dan Streptoccus sanguine tersebut
akan memfermentasi sukrosa menjadi asam. Asam yang dihasilkan dapat mempercepat
pemasakan plak yang berakibat pada turunnya pH permukaan gigi. Apabila PH tersebut
terus turun hingga angka kritis (5,2-5,5), maka email gigi akan larut dan
timbullah karies gigi.
Selain mengakibatkan karies gigi, plak yang
tidak dibersihkan secara teratur mengiritasi gusi sehingga gusi menjadi merah,
mudah berdarah, dan bahkan membengkak. Hal ini merupakan awal terjadinya radang gusi (gingivitas) yang
bila terus dibiarkan, gigi akan goyang dan akhirnya copot.
Seringkali orang menganggap remeh terhadap
karies gigi maupun radang gusi, padahal menurut penelitian terakhir menunjukkan
adanya kaitan erat antara bertumpuknya bakteri di mulut dengan beberapa penyakit berat lain, seperti
serangan jantung, infeksi darah dan diabetes. Seorang ahli kesehatan gigi dari
Cambridge, Massachusettes, yang baru
terpilih sebagai Ketua Asosiasi Kesehatan Gigi AS mengatakan bahwa radang gusi
dicurigai memberi kontribusi cukup signifikan pada "rusaknya" kondisi
kesehatan keseluruhan melalui aliran darah.
Solusi
yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan untuk mengurangi Kerusakan pada
Gigi
Berbagai solusi yang telah ada untuk mengatasi kerusakan gigi antara lain
sebagai berikut:
Menambal Gigi
Langkah
yang umumnya diambil adalah menambal gigi yang rusak, bila lubangnya belum
terlalu besar. Tetapi, bila kita merasakan sakit gigi, proses penambalan tidak
dapat langsung dilakukan karena dengan demikian gas dalam gigi tidak dapat
keluar.
Dengan Memberikan Obat
Dengan memberikan obat
penghilang rasa sakit atau akan mematikan saraf gigi agar kita tidak tersiksa
dengan rasa sakitnya. Pada kunjungan selanjutnya barulah gigi akan dibersihkan dan ditambal sementara,
penambalan secara permanen dilakukan pada kunjungan berikutnya
lagi.
Dengan Tanaman Cengkeh
Cengkih
memiliki sifat antiseptica (antikuman), carminativa (peluruh angin),
rubefaciencia (memanaskan kulit), antispasmodica (menghilangkan kejang), dan
analgesik (pati rasa)
Kehandalan Gagasan
Daun
Sirih (Piper Linn ) dan Khasiatnya Bagi Kesehatan
Daun sirih adalah tanaman yang tumbuhnya
merambat dan mudah tumbuh di daerah dengan ketinggian 300 meter di atas
permukaan laut. Tanaman tersebut juga dikenal sebagai obat tradisional yang
mampu menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain mengatasi sariawan, bau badan
dan mulut, sariawan, mimimisan,
gatal-gatal, dan koreng. Khasiat tersebut dikarenakan daun sirih mengandung
senyawa aktif terutama minyak atsiri
(Noorcholies, etal., 1997; Heyne, 1987; Moeljatno, 2003). Minyak
atsiri tersebut mengandung 30 % fenol dan beberapa derivatnya.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan di Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor
(IPB), minyak atsiri menunjukkan aktivitas antibakteri pada konsentrasi 0,1
persen (b/v). Aktivitas antibakteri ditunjukkan oleh adanya zona hambat, karena
itu semakin besar zona hambat maka semakin besar pula aktivitas antibakterinya.
Dalam penelitian tersebut zona hambat minyak atsiri dibandingkan dengan zona hambat natrium florida (NaF), yaitu bahan
kimia yang berfungsi sebagai senyawa antibakteri dan biasanya digunakan sebagai
campuran dalam pasta gigi. Selanjutnya ditemukan bahwa Zona hambat pada NaF
berdiameter 0,016 cm sedangkan pada minyak atsiri daun sirih berdiameter 0,049
cm (tiga kali lipat NaF), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas
antibakteri minyak atsiri daun sirih jauh lebih besar dibandingkan senyawa flour terutama terhadap Stertoccus mutans, bakteri yang paling
berperan dalam pembentukan plak sebagai penyebab utama karies gigi. Bahkan
aktibakteri minyak atsiri tersebut bersifat zona hambatan dan tidak lagi
ditumbuhi bakteri, lain halnya dengan aktivitas NaF sebagai antibakteri hanya
bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri), bukan bakterisidal
(membunuh bakteri).
Hal yang
serupa juga dikemukakan dalam artikel ilmiah Dhika T.S., mahasiswa fakultas kedokteran Universitas
Diponegoro, Semarang, berdasarkan penelitiannya membuktikan bahwa daun sirih
mengandung katekin, yaitu salah satu zat
yang menghambat aktivitas enzim glukosiltransferase dan bersifat bakterisidal
terhadap Streptococus Mutans.
Selain
khasiat daun sirih yang sangat bermanfaat
untuk kesehatan gigi dan mulut dalam farmakologi China, sirih juga
dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas. Biasanya mereka
menggunakan daun sirih untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi
peradangan, dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan tradisional india, daun
sirih dikenal sebagai zat aromatik yang menghangatkan dan bersifat antiseptik.
Sifat antiseptik tersebut bermanfaat untuk menyembuhkan luka pada kaki karena
mengandung styptic yang bisa menahan pendarahan dan vulnerary, sehingga
menyembuhkan luka pada kulit (menyembuhkan kulit atau kaki).
Dari
hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat terbitan Kebun
Tanaman Obat Karya Sari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di
seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan
daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, dan meredakan dengkuran. Daunnya
mengandung eugenol yang mampu mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur candida
albicans, dan bersifat analgesi (meredakan rasa nyeri). Daunnya juga mengandung tannin yang bermanfaat mengurangi sekresi
cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare. Daun sirih dapat juga digunakan untuk obat
keputihan yang khasiat penyembuhannya pernah diuji secara klinis. Ini
diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas Indonesia.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Arya Srisadono, mahasiswa fakultas kedokteran
Universitas Diponegoro, Semarang, dinyatakan bahwa daun sirih memiliki
aktivitas sitotoksik karena mengandung flavanoid yang dikenal sebgai senyawa
antikanker.
sirih
merupakan tanaman yang dapat mencega tumbuhnya bakteri pada gigi. Namun pemanfatan daun sirih sangat kurang . sehingga
Sirih disini dimanfaatkan sebagai suatu makanan yang nantinya dapat mencega
pertumbuhan bakteri pada gigi. Dengan memanfatkan sirih sebagai Agar-Agar masyarak
tidak akan susah dalam mengkonsumsi sirih. Pengelolahan sirih sebagai agar-agar
akan dikombinasi dengan gula aren (palm sugar)
karena memilki
banyak keunggulan, dibandingkan dengan gula
pasir.
Gula
Aren (Arenga Pinnata) dan Khasiatnya Bagi Kesehatan
Pohon
Aren merupakan salah satu tanaman yang
hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia terutama di empat belas provinsi,
yaitu Papua, Maluku, Maluku Utara, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bengkulu,
Kalimantan Selatan dan Nangroe Aceh Darussalam. Total luas di 14 provinsi
sekitar 70.000 Ha.
Pohon
Aren dapat hidup di semua kondisi tanah dengan curah hujan yang ideal sekitar
1200mm/tahun, kedalaman air tanah 1-3 m, suhu rata-rata 25*C beriklim sedang
sampai basah, tetapi tidak tahan pada daerah yang kadar asamnya tinggi. Selain
kemampuannya untuk hidup di berbagai jenis tanah, pohon aren juga tidak
membutuhkan pemupukan dan tidak terserang hama ataupun penyakit sehingga bebas
dari penggunaan pestisida pembasmi hama yang berbahaya bagi lingkungan.
Salah
satu pemanfaatan pohon aren adalah pembuatan gula aren yang berbahan dasar air
nira, yaitu sari gula yang disadap dari tangkai bunga jantan ketika Pohon Aren
berumur lima tahun. Biasanya satu pohon aren mampu menghasilkan hingga 20 liter
nira per hari.
Selama
ini nira aren telah terbukti mengandung khasiat untuk mengobati beberapa
penyakit, misalnya untuk haid yang tidak teratur, sembelit, sariawan, radang
paru-paru, disentri, kepala pusing, dan untuk memulihkan keletihan. Selain itu
gula aren (palm sugar) juga berkhasiat untuk menghambat penyerapan kolesterol
oleh tubuh karena memiliki kandungan kalori dan serat yang tinggi, sehingga
baik untuk pencernaan.
Bila dibandingkan
dengan gula pasir, gula aren memilki banyak keunggulan. Sebagaimana pernyataan
seorang pakar kesehatan, William Dufty , Sugar Blues (2005) bahwa gula putih
hanya mengandung karbohidrat murni karena vitamin, protein dan mineralnya
hilang saat proses pembuatannya sehingga Gula Putih sangat potensial
meningkatkan asam lambung, gangguan jantung dan merusak gigi. Yang tidak kalah
mencemaskan Gula Putih memiliki Indeks
Glisemik ( IG) sangat tinggi yaitu 93.
Indeks
Glisemik adalah ukuran seberapa cepat makanan diubah menjadi glukosa, karena tingginya IG gula putih maka glukosa cepat
terbentuk, akibatnya Pankreas harus bekerja keras memproduksi banyak insulin.
Jika hal ini terjadi terus menerus maka Pankreas akan rusak dan akibatnya tidak
semua glukosa dapat diurai menjadi energi. Glukosa yang tidak terurai akan
menaikkan kadar gula darah. Jika kadar gula darah diatas 200 mg/dl itu maka
dapat dipastikan penyakit Diabetes sudah datang. Dalam bukunya Lick The Sugar Habit, Nancy Appleton menyatakan
ada 125 bahaya mengancam akibat mengkonsumsi Gula Putih, diantaranya menumpuk
lemak trigliserida, menurunkan sistem imun tubuh dan merusak organ penting. Sedangkan
gula aren termasuk dalam jenis karbohidrat sederhana alias karbohidrat
simpleks, sehingga proses penyerapan dalam tubuh lebih cepat. Selain itu Gula
Aren memiliki Indeks Glisemik hanya 35, sehingga aman bagi pankreas dan efektif
mencegah diabetes.. Proses pembuatannya yang alami menjadikan unsur kandungan
farmakologinya seperti Riboflavin, Thiamin, Niacin, Ascorbic Acid dan B-12
tetap utuh. Riboflavin berfungsi menghasilkan anti bodi dan memperbaiki sel.
Thiamin membantu metabolisme energi dan memperkuat sistem syaraf. Niacin
berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme, meningkatkan kerja otak dan menurunkan
kadar kolesterol jahat LDL. Ascorbic Acid memiliki fungsi antibiotik dan dapat
mencegah kanker.
Potensi
Daun Sirih dan Gula Aren Sebagai Bahan Dasar Agar-Agar dalam Mencegah Kerusakan Pada Gigi
Berdasarkan
uraian diatas potensi daun sirih maupun
gula baik untuk dijadikan bahan utama
pembuatan agar-agar yang
berkhasiat untuk kesehatan terutama sebagai penguat email gigi. Untuk daun
sirih sendiri sudah jelas, bahwa kandungan minyak atsirinya sangat bermanfaat
untuk menghentikan pembentukan plak penyebab utama gangguan pada kesehatan gigi
dan mulut, sedangkan untuk gula aren setidaknya ada tiga alasan utama mengapa
gula aren direkomendasikan sebagai pemanis agar-agar pengganti gula pasir maupun pemanis buatan. Pertama,
gula aren hanya memiliki 35 Indeks Glisemik sehingga aman bagi pankreas dan
efektif mencegah diabetes. Kedua, proses pembuatanya alami sehingga
unsur kandungan farmakologinya seperti Riboflavin, Thiamin, Niacin, Ascorbic
Acid dan B-12 tetap utuh. Ketiga, gula aren memiliki rasa yang tidak
kalah lezat dengan pemanis lainnya. Sedangkan untuk daun sirih sendiri,
sebagaimana diuraikan dalam penjelasan sebelumnya memilki banyak khasiat yang
baik bagi kesehatan, terutama sebagai penghilang bau mulut dan pelindung gigi
karena mampu menurunkan pembentukan plak gigi.
Berangkat
dari uraian diatas, kiranya cukup menjelaskan bahwa baik daun sirih maupun gula
aren memiliki potensi yang sangat bagus untuk dijadikan sebagai bahan dasar
pembuatan agar-agar yang berkhasiat untuk kesehatan, khususnya
kesehatan gigi dan mulut. Selain karena kekayaan khasiatnya, keduanya juga
mudah ditemui dan dibudidayakan di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini tentu
akan semakin memudahkan proses produksinya, di samping itu bentuk produk yang
berupa agar-agar juga
memililki prospek pasar yang bagus, karena bisa di kombinasi dengan beberapa minuman tertentu. Sehingga nilai jual agar-agar sirih akan semakin tinggi.
Pembutan agar-agar sirih ini tetap mengunakan rumput laut
yang nantinya akan dikombinasi. Pengkombinasian ini bertujuan untuk menciptakan
cita rasa yang khas dan tetap memunculkan ciri khas dari agar-agar. Perlu
diingat juga bahwa dalam proses
pembuatan agar-agar sirih sudah diberi gula aren sehingga ketika memasakan
sudah tidak memerlulakan gula.
Langkah-langkah pembuatan agar-agar diuraikan
di bawah ini dan hasil akhirnya berupa tepung, batangan, atau lembaran. Adapun
cara pengolahan daun sirih menjadi agar-agar sirih sebagai
berikut.
Pencucian dan
Pembersihan
Daun sirih dan Rumput laut dicuci dengan air tawar sampai bersih. Kotoran yang menempel
seperti debu, pasir, lumpur, dan karang.
Perendaman
dan Pemucatan
Perendaman dilakukan agar daun sirih dan rumput laut menjadi lunak, sehingga
proses ekstraksi nantinya dapat berjalan dengan baik. Dalam perendaman daun
sirih dan rumput laut lebih baik dibedakan. Daun sirih direndam dalam air murni selama 1 hari dan untuk rumput laut
selama 3 hari. Perbedaan waktu
perendaman disebabkan karena tekstur dari daun sirih dan rumput laut berbeda. Setelah itu pemucatan dilakukan dengan
direndam dalam larutan kaporit 0,25 % atau larutan kapur tohor 5 % sambil
diaduk, setelah 4 – 6 jam, keduanya dicuci kembali selama 3 jam untuk menghilangkan bau kaporit. Daun sirih dan Rumput laut yang telah bersih dan pucat
dikeringkan selama 2 hari, sampai tahap ini rumput laut dapat disimpan lebih
dulu bila tidak segera diolah.
Pelembutan
Untuk lebih memudahkan ekstraksi, dinding sel perlu dipecah dengan ditambah H2SO4 selama 15 menit. Bila
tidak ada asam sulfat dapat digunakan asam asetat, asam sitrat, buah asam atau
daun asam. Oleh karena asam sulfat ini berbahaya, maka diperlukan pencucian
dengan cara daun sirih dan rumput
laut direndam dalam air bersih selama 15 menit kemudian ditiriskan.
Pemasakan
Rumput laut dimasak dalam air yang bersih. Setelah mendidih ( 90 – 100 C ), kita
tambahkan asam cuka 05 % untuk memperoleh pH 6 – 7. Bila > 7, pH nya
diturunkan dengan penambahan asam cuka dan bila < 6, ditambahkan NaOH.
Pemeriksaan pH dapat dilakukan dengan memakai kertas pH. Pemanasan ini
dilakukan kira-kira 45 menit tetapi dapat juga selama 2 – 4 jam tergantung cara
pengadukannya. Proses setelah pemasakan tergantung dari bentuk akhir agar-agar sirih yang diinginkan, yakni berupa
batangan, lembaran atau pun tepung.
Pihak-pihak yang
Dipertimbangkan Dapat Membantu
Strategi Penerapan
1.
Kementerian
Pertanian
Kementrian pertanian merupakan payung utama pemerintah indonesia dalam
melakukan komunikasi Nasional mengenai pentingnya menanam daun sirih. Dalam hal
ini memberikan sosialisasi alternatif mengurangi kerusakan pada gigi dengan
memanfaatkan daun sirih sebagai agar-agar.
2.
Kementerian Ekonomi
3.
Perusahaan/Industri
4.
Market
5.
Pedagang/restaurant
6.
Pemerintah Daerah
7.
Masyarakat
Langkah-Langkah Strategis
yang Dapat Dilakukan
1.
Sosialisasi tentang
pentingnya menanam daun sirih kepada masyarakat. Setelah dilakukan sosialisasi, maka diharapkan
masyarakat mampu memberdayakan daun sirih sebagai tanaman yang dapat digunakan untuk mencega kerusakan pada gigi. Dengan demikian, maka akan menciptakan masyarakat yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan;
2.
Perawatan
daun sirih sangat diperlukan untuk menjaga kualitas sehingga prospek pasar akan
tinggi. Para petani daun sirih diharuskan menyetorkan hasil panen kepada
perusahaan yang bersangkutan sehingga cepat diproses.
3.
Perusahan
diharuskan mengolah daun sirih dengan baik sehingga hasil dari agar-agar sirih nantinya
dapat bersaing dengan prodik lainya. Sebelum pemasaran, produk harus dites oleh badan kesehatan
bidang makanan. Sehingga layak tidaknya produk ini bisa dibuktikan oleh tes
tadi.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diusulkan
Gangguan
pada mulut dan gigi umumnya disebabkan pembentukan plak yang merupakan
fermentasi sisa-sisa makanan dan minuman yang ada dalam mulut menjadi asam oleh
bakteri Streptococcus Mutans. Jika bakteri ini dibiarkan
berkembang maka akan membuat kerusakan pada gigi. Dengan agar-agr sirih yang mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai
senyawa antibakteri yang tidak hanya untuk zona penghambat, namun juga mampu membasmi bakteri sehingga lebih efektif dalam menjaga kesehatan gigi,
gusi dan menghilangkan bau mulut.. Perpaduan Gula
aren bisa dijadikan alternatif pemanis yang aman bagi kesehatan karena memiliki
banyak keunggulan dibandingkan
gula pasir, antaralain, Indesk Glisemik (IG) yang rendah dan kandungan
karbohidrat yang sederhana sehingga aman bagi pankreas dan efektif mencegah
diabetes serta baik untuk pencernaan. Daun
sirih dan gula aren sangat berpotensi untuk dijadikan bahan dasar pembuatan agar-agar yang bermanfaat untuk kesehatan terutama
sebagai penguat email gigi, selain karena kekayaan khasiatnya juga mudah tumbuh
dan ditemui dan dibudidayakan di Indonesia.
Pemanfaatan
daun sirih sebagai agar-agar karena dikenal luas di daerah Asia Tropika sebagai
makanan sehat karena mengandung serat (fiber) lunak yang tinggi dan kalori yang rendah.
Pengolahan
agar-agar sirih memililki prospek pasar yang bagus karena menarik secara inderawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan
agar-agar: pengental sup, puding (jelly), campuran es krim, anmitsu
(di Jepang),
Dengan
demikian, Pemanfaatan daun sirih sebagai agar-agar sangat bermanfaat bagi gigi.
terbukti bahwa minyak atsiri Daun Sirih yang mengandung fenol dan kavikol
memiliki aktivitas antibakteri 3x lebih efektif daripada senyawa fluoride,
karena fluoride hanya berfungsi menghambat perkembangan bakteri dan tidak
memusnahkan sedangkan fenol & kavikol dalam minyak atsiri daun sirih
memiliki sifat bakterisidal yang mampu membasmi bakteri sehingga lebih efektif
dalam menjaga kesehatan gigi, gusi dan menghilangkan bau mulut.
Teknik implementasi
Dari langkah-langkah strategis yang akan direalisasikan,
maka pemerintah, dan lembaga-lembaga yang
lain dapat merencanakan, membuat, dan
memasarkan. Agar-agar sirih merupakan produk berskala nasional yang
dapat dikonsumsi semua orang untuk mengurangi kerusakan pada gigi dengan mudah. Untuk
selanjutnya, diharapkan produk
ini dapat ditingkatkan dan terus berkembang.
Prediksi manfaat
Semakin
efektif pemanfaatan agar-agar
sirih, diprediksi akan mengurangi kerusakan pada gigi yang menjadi
masalah pada semua orang. Dengan adanya berbagai keuntungan yang didapatkan dari agar-agar sirih maka masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan potensi dari
penanaman daun sirih sebagai upaya mengurangi kerusakan pada gigi. Dan tidak kalah pentingnya profit yang
didapatkan dari penjualan agar-agar sirih juga besar. Dengan
demikian, dapat dikembangkan secara luas dan mandiri oleh masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Pdpers.
2008. Penderita Sakit Gigi di Indonesia Tidak Berobat Ke Dokter. http://www.pdpersi.co.id/?show=info_pdpersi/about_us/index (DiunduhTanggal 18 Oktober 2011)
http://oketrik.blogspot.com/2010/11/mengatasi-sakit-gigi-dan-gigi-berlubang.html (diunduh pada tanggl 18 oktober 2011)
Dea Hasim, Daun Sirih sebagai
Antibakteri Pasta Gigi. (http://www.pdgionline.com,
diakses oktober 2011).
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=180439
(diunduh pada tanggl 18 oktober 2011)
Dhika T.S., Perbandingan Efek
Antibakterial Berbagai Konsentrasi Daun Sirih Terhadap Streptococcus Mutans,
hal. 14. (http://www.eprints.undip.ac.id,
diakses 0ktober 2011).
Meta Ayuni, Khasiat Daun Sirih
dalam Menyembuhkan Sakit Gigi. (http://www.scribd.com,
diakses oktober 2011).
Widyadari, Khasiat Daun Sirih
untuk Kesehatan Gigi dan Mulut. (http://www.mediaindonesia.com,
diakses September 2011).
Rien Kuntari, Jangan Remehkan
Radang Gusi dan Sariawan. (http://www.pikiran-rakyat.com,
diakses September 2011).
Arya Srisadono, Skriming Awal Ekstrak Etanol
Daun Sirih sebagai Antikanker dengan metode Erine Shrimp Lethality Test ((BLT),
hal.13. (http://www.eprints.undip.ac.id,
diakses September 2011).
Dr. Burhanuddin R. MA., Prospek Pengembangan
Usaha Koperasi dalam Produksi Gula Aren.. (http://www.smecda.com,
diakses Maret 2011).
Ir. Wildaiman, Gula Aren: Pemanis Paling
Lezat dan Sehat,(online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Agar-agar
(diunduh 23 november 2011)
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
KETUA KELOMPOK
Nama : Imam ArifaʼIllah Syaiful Huda
Tempat, tanggal
lahir : Lamongan, 15 Februari 1993
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat Asal : Jelak Catur Kalitengah Lamongan
Alamat di Malang : Jl.Veteran 15, Malang
(Asrama UM)
Nomor telepon/HP : 085733438854
Warga
Negara/Kebangsaan : Indonesia
Riwayat Pendidikan : SDN Jelak Catur
MTS Putra –Putri Simo
MA. MatholiʼUl Anwar Lamongan
Universitas Negeri Malang
Pengalaman
organisasi :
1.
Anggota OSIS MTS Putra-Putri Simo2005
2.
Ketua
III OSIS MA. Matholiʼul anwar 2008
3.
Ketua
UMUM HSU(Himpunan Siswa Unggulan IPA, IPS, dan Keagamaan) MA. Matholiʼul anwar 2010
4.
Himpunan Mahasiswa Jurusan
Geografi 2011-2012
5.
Pengurus Rumah Tangga Asrama
Mahasiswa Um 2011-2012
Karya tulis yang
pernah dibuat :
1.
Jangan
Rantai Otak Anak Didikmu
2.
Peran
Spiritualisme Dalam Mencega Kenakalan Remaja
3.
Pemanfaatan
Rumput Giling Sebagai Pakan Ayam dalam
Meningkatkan Produktivitas Telur.
4.
Koperasi
Bank Ternak Kambing
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
ANGGOTA KELOMPOK
Nama
: Indah Ashlacahal Ummah
Tempat, tanggal
lahir : Malang, 25 Desember
1993
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat Asal : Jl. Kolonel
sugiono 3A/301
Alamat di Malang : Jl. Kolonel sugiono 3A/301
Nomor telepon/HP : 085731302990
Warga
Negara/Kebangsaan : Indonesia
Riwayat Pendidikan : SDN Mergosono1 Malang
MtsN 1. Malang
SMAN 2 Malang
Universitas Negeri Malang
Pengalaman
organisasi :
1.
Forum Lingkar Pena Malang
2.
Teater STUPPA
3.
Smanda English Club
Karya tulis yang
pernah dibuat :
1.
Bussines Plan Smanda Garden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar