oleh:
Imam Arifa'illah Syaiful Huda
Sedekah Bumi adalah perayaan ungkapan rasa syukur kepada
Yang Maha Kuasa atas terlimpahnya rahmat, anugerah, dan kemakmuran yang telah
diberikan kepada penduduk desa. Biasanya Sedekah Bumi diadakan pada bulan ke
10. Masyarakat mempunyai beberapa Alasan kenapa diadakan pada bulan ke-10,
masyarakat menganggap bahwa bulan ke 10 merupakan bulan yang sakral, pada bulan
ke-10 para petani sudah panen raya baik petani tambak maupun padi, dan
pelaksanaan ini merupakan warisan dari nenek
moyang dulu.
Pada saat menjelang sedekah bumi, penduduk di desa, Jelak catur khususnya, akan menyiapkan makanan
dan sajian atau biasa dikatakan “sesajen” terbaik yang bisa mereka dapatkan,
yang nantinya akan digunakan pada acara doa dan ritual sedekah bumi di tempat yang dianggap sakral di
desa.
Inti dari acara Sedekah Bumi. Seluruh makanan yang
sudah dibuat oleh warga akan dikumpulkan menjadi satu dan diantarkan pada
tempat paling sakral di desa. Kalau di desa jelak catur di tempatkan di kuburan atau makam, namun seiring
berjalannya waktu tempat pelaksanaanya mulai berpindah,seperti ke masjid atau
dalam desa yang terdapat tempat yang luas.
Dimanapun tempat pelaksanaanya, namun masyarakat tetap menjunjung
tinggi Islam sebagai agama yang mereka yakini. Tempat tersebut digunakan
semata-mata hanya karena sebagai simbol desa. Sedekah Bumi dimulai dengan
pembacaan doa oleh para tetua dan tokoh desa, kemudian dilanjutkan dengan
ritual-ritual tertentu, kemudian diakhiri dengan doa bersama oleh seluruh warga
yang ikut menyaksikan. Makanan banyak yang terkumpul hasil sumbangan warga tadi
adalah sebagai lambang kemakmuran desa. Makanan tersebut kemudian
dibagi-bagikan kepada penduduk desa yang ikut menyaksikan acara perayaan.
Antusiasme perayaan Sedekah Bumi tidak hanya dirasakan oleh
penduduk setempat, namun juga masyarakat dari tempat lain boleh menyaksikan,
biasanya selalu dihadiri oleh masyarakat sekitar, dan juga saudara jauh dari tiap
penduduk. Karena arti Sedekah Bumi sendiri adalah berbagi kemakmuran, berbagi
kebersamaan, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional budaya
Indonesia.
c. Ekspresi dan Performansi
Ø Undik-Undian
Tradisi
yang unik yang ada dalam acara sedekah bumi .salah satunya
adalah berebut uang logam atau udik-udikan yang dilakukan oleh ratusan
anak-anak. Tidak sedikit uang yang di bagi-bagikan masyarakat desa jelak
catur dalam acara sedekah bumi. Ini hanya
salah satu dari rasa ungkapan syukur terhadap hal yang diperolehnya.
Dalam perebutan uang atau udik-udikan Kebanyakan anak-anak
yang mengikuti seperti ini. Namun tidak menutup kemungkinan para orang tua juga
kadang-kadang mengikutinya.
TRADISI
UDIK-UDIKAN. Seorang bocah, menunjukan uang koin yang didapat saat tradisi lempar
uang "udik-udikan" Tradisi Udik-udikan merupakan bagian dari sedekah
bumi sebagai rasa syukur atas rizki yang telah diterima.
Ø Penyembelihan Kambing
Sedekah bumi
yang diaadakan di desa Jelak catur mempunyai tradisi unik. Ketika masuk awal
acara. Masayarakat desa menyembelih kambing. Kambing yang disembelih mencapai
ratusan kambing. Kambing-kambing ini akan dimasak dan di bagi-bagikan ketika
serangkaian acara sedekah bumi. Ini juga salah satu ungkapan rasa syukur yang
di lakukan oleh masayarakat desa
.
SEDEKAH
BUMI. Sejumlah warga memasak daging kambing yang diperuntukan untuk sedekah
bumi. Tradisi yang dilakukan tiap tahun itu memotong 100 kambing sebagai bentuk
rasa syukur atas hasil panen yang didapat.
Ø Ludruk (wayang kulit)
Pada
serangkaian acara sedekah bumi
diadakan pentas seni daerah Jawa Timur yang biasa disebut “ludruk”. Ludruk
adalah budaya khas Jawa Timur yang menampilkan tari-tarian khas Jawa Timur yang
disebut “remo” yang diiringi dengan alat musik tradisional seperti gamelan,
angklung, dan gong. Ludruk biasanya diiringi pula oleh hiburan komedi sebagai
penghibur hingga akhir acara dengan guyonan khas para pemainnya dengan
menggunakan dialek bahasa Jawa.
Perayaan dengan
ludruk atau wayang kulit ini bertujuan untuk menghibur masyarakat desa. Dengan
adanya wayang sebagai hiburan maka masyarakat akan berkumpul dan bercanda
bersama masyarakat yang lainya. Masyarakat juga menyadari akan pentingnya
pelestarian ludruk atau wayang kulit, sehingga mereka menempatkan pada acara
sedekah bumi yang diadakan setiap tahunnya.
1.
Peralatan
dan Makna Simbolik
Berbagai peralatan dibawah mempunyai
makna tersendiri:
a.
Tumpeng
mempunyai arti sebagai berikut "Kerucut tumpeng diberikan
sebagai tanda penghormatan kepada orang yang dituakan. Sedangkan badan tumpeng sebagai rasa syukur yang
dapat disantap bersama,"
b.
Jenang
palang (merah putih) dengan palang, sebagai lambang supaya masyarakat dalam
mencari nafkah tidak ada yang menghalang-halangi,
c.
Jenang
merah putih, sebagai lambang ibu yang melahirkan manusia,
d.
Nasi
ambeng, sebagai lambang permohonan
keselamatan dari Yang Maha Agung,
e.
Nasi
rasulan/udhuk, sebagai lambang junjungan Nabi Muhammad SAW,
f.
Air
tawar, sebagai lambang keselamatan.
g.
Bunga,
sebagai lambang permohonan dari keharuman.
2. Kronologis Tampilan (memuat
urutan proses dari awal sampai akhir)
ü Maksud dan Tujuan Sedekah Bumi
Ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa
atas terlimpahnya rahmat, anugerah, dan kemakmuran yang telah diberikan kepada penduduk
desa. Dan mengharapkan kemakmuran dan kesejahtraan masyarakat desa.
ü Waktu Penyelenggaraan Sedekah Bumi
Biasanya Sedekah Bumi
diadakan mendekati bulan bulan
ke 10. Selama 2 hari. Hari pertama, malam harinya masyarakat berkumpul
dan berdoa bersama. Saling tukar makanan. hari ke dua, siang masyarakat
membagi-bagikan uang dengan cara dilempar ke jalan atau lapangan. Kemudian
malamnya akan ada ludruk atau wayang kulit.
ü Tempat Penyelenggaraan Sedekah Bumi
sedekah bumi
yang dilaksanakan di desa Jelak catur Kalitenga biasanya di lakukan di kuburan atau makam yang terdapat lapangan yang cukup luas. Namun, tempat
sedekah bumi tidaklah menetap kadang berpindah sesuai dengan kondisi.
Tempat lain yang perna digunakan adalah lapangan masjid dan
pendopo desa yaitu tempat dilaksanakannya keramaian
berupa pertunjukan wayang kulit. Pertunjukan wayang kulit ini sebagai isyarat
atau pengumuman kalau sudah waktunya para petani bersiap-siap untuk mengerjakan
sawahnya masing-masing.
ü Teknis Penyelenggaraan Sedekah Bumi
Sebelum menginjak ke upacara, pemuka
desa bermusyawarah untuk membicarakan pelaksanaan upacara menjelang tanam padi.
Usai musyawarah melakukan pemungutan dana yang bersarnya bergantung kemampuan
masing-masing. Setelah dana terkumpul baru diadakan acara sedekah bumi.
Di tetangga
desa, seperti Lukrejo kecamatan kalitengah, mempunyai keanehan Dalam pelaksanaan
sedekah bumi, warga yang merantau ke luar jawa kebanyakan pulang semua dan
menyumbangkan sebagian hasil kerjanya
untuk sedekah bumi. Ini dilakukan sebagai rasa hormat dalam acara sedekah bumi.
Yang menjadi
aneh adalah, ketika sedekah bumi warga setempat yang merantau keluar jawa
banyak yang pulang. Namun ketika hari raya besar islam (idul fitri dan idul
adha) banyak warga setempat tidak pulang. Ini disebabkan karena tingkat
kepercayaan terhadap manfaat sedekah bumi sangatlah tinggi. Mereka meyakini
kalau menyumbangkan rejekinya, seperti 2 ekor kambing dan lain sebagainya dalam
acara sedekah bumi.maka pekerjaannya nanti akan lancar dan diberi rejeki yang
melimpah.
ü Pihak-Pihak yang Terlibat Sedekah Bumi
Upacara Sedekah Bumi melibatkan
banyak pihak. Pertama adalah para tokoh
desa, seperti kepala desa, kyai atau ustadz. Orang-orang inilah yang memimpin
dalam acara sedekah bumi . para tokoh desa, merupakan orang yang dituakan. Atau menjadi figur di desa tersebut.
Selain para tokoh desa,,
adalah kelompok tani atau para petani, dan aparat desa. Pada upacara Sedekah
Bumi biasanya tamu yang datang dari tingkat kecamatan. Dan seluruh
masyarakat desa jelak catur. Dan tak Cuma itu banyak masyarakat yang lain
datang menyaksikan acara sedekah bumi.
ü Persiapan dan Perlengkapan Sedekah Bumi
Persiapan tahap pertama adalah rapat
pembentukan panitia. Tahap kedua pengumpulan dana untuk biaya upacara Sedekah
Bumi. Tahap ketiga adalah mempersiapkan perlengkapan sedekah bumi pokok berupa Tarub atau peneduh. Parang untuk menyembelih kambing.dll
Selain itu ada pula satu buah
tumpeng. Usai upacara, tumpeng tersebut menjadi hak para tokoh
desa.
ü Jalannya Upacara
Upacara Sedekah Bumi meliputi
tahapan membereskan daerah desa,
seperti rumput-rumput yang panjang, perbaikan tempat-tempat yang sudah rusak, dan membersihkan sepanjang
daerah sungai.
Sedekah Bumi adalah semacam upacara
atau jenis kegiatan yang intinya untuk mengingat kepada Sang Pencipta, Allah
SWT, yang telah memberikan rahmatNYA kepada manusia di muka bumi ini, khususnya
kepada kelompok petani yang hidupnya bertopang pada hasil bumi. Di perdesaan,
atau pinggiran kota, yang masyarakatnya hidup dari bertani biasanya melakukan kegiatan sedekah bumi. Mereka
percaya bahwa dengan bersyukur maka Allah SWT akan menambah
kenikmatan-kenikmatan lagi, Allah akan menyuburkan tanah mereka, Allah akan
menambah hasil panen mereka, dan Allah akan menghilangkan “paceklik” pada hasil
bumi mereka.
Ketika acara
sedekah bumi warga jelak catur berbondong-bondong berkumpul di area kuburan atau
makam, mereka berkumpul untuk berdoa bersama.dalam tradisi setahun sekali ini,
warga membawa nasi serta lauk yang
disajikan satu paket dengan aneka makanan tradisional yang diberi nama ambeng.
selanjutnya,ambeng-ambeng tersebut
di tukar antara milik warga yang satu dengan lainnya. tujuannya adalah agar
sikap saling memberi tetap terjalin diantara mereka. kemudian dimakan secara
bersama di area kuburan atau makam yang diiringi dengan doa-doa.
Menariknya,tradisi sedekah bumi ini
juga diramaikan dengan berebut uang logam atau udik-udikan yang dilakukan oleh
anak-anak. mereka berjatuhan ke tanah meski hanya merebutkan uang receh yang
dilempar oleh warga yang dimaksudkan untuk sedekah.
Tak sedikit dari anak-anak ini
menangis menahan sakit akibat berbenturan dengan temannya saat udik-udikan.
Udik-udikan ini sekaligus mengakhiri
tradisi sedekah bumi yang digelar. warga kemudian membawa pulang makanan
tradisional yang belum termakan untuk keluarga yang dirumah.
d. Nilai – nilai yang terkandung
Ø
Budaya Sedekah
bumi mengandung nilai-nilai yang berdampak pada pola kehidupan masyarakat. sedekah
bumi juga mampu membantu taraf hidup
masyarakat dalam hal ekonomi.
Ø
Rasa cinta
terhadap sumber daya alam dan anugrah yang diberikan oleh Alla SWT tumbuh
semakin tinggi, ini dibuktikan dengan ideologi
masyarakat bahwa “Tanah itu merupakan pahlawan yang sangat besar
bagi kehidupan manusia di muka bumi.
Maka dari itu tanah harus diberi penghargaan yang layak dan besar.
Ø
Rasa ingin
menjaga kelestarian desa akan semakin tinggi dengan adanya budaya sedekah bumi.
Karena masyarakat menganggap bahwa penghargaan atas bumi yang telah
memberi kehidupan bagi manusia, sangatlah
diperlukan”. Sehingga dengan begitu maka tanah yang dipijak tidak akan pernah marah
seperti tanah longsor dan banjir
dan bisa bersahabat bersandingan dengan masyarakat
yang menempatinya.
Ø
Sedekah bumi
juga berdampak pada aspek sosial,
terlihat jelas dengan pertemuan warga dan konvensi untuk memberikan sedekah
secara bersama-sama.ini dibuktikan dengan pola perilaku yang melibatkan seluruh
komponen masyarakat dari tingkat RT/RW bahkan kepala keluarga. Dengan demikian
ikatan kekeluargaan warga atau masyarakat desa akan semakin kuat dengan adanya budaya
seperti sedekah bumi.
Ø
Sedekah bumi
mampu menggerakkan massa sebanyak- banyaknya untuk satu kepentingan bersama,
yaitu kemakmuran dan ketentraman hidup.
e. Prospek nilai dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Ø Dengan adanya budaya sedekah bumi pelestarian
nilai-nilai tradisi budaya local
akan semakin terjaga.
Ø Dalam aspek Akademik, budaya sedekah bumi akan berdampak pada bangsa karena
bisa dijadikan sebagai bahan untuk melengkapi sejarah
lokal, khususnya tentang tradisi sedekah bumi dan upaya pelestariannya.
Ø
Dapat
disimpulkan bahwa sedekah bumi merupakan salah satu bentuk budaya yang ada
dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai berbagai aspek nilai, yaitu nilai
mistis, nilai religius, nilai ekonomi, dan nilai sosial. Kesemuanya itu dapat menjadi
satu rujukan untuk menilai masyarakat jawa baik secara parsial maupun integral.
Sedekah bumi tidak hanya menambah kekayaan local wisdom masyarakat, akan tetapi
juga sebagai simbol keterbukaan masyarakat dengan budaya-budaya asing, adanya
islam, hindu, dan budha dalam prinsip
yang digunakan ritual ini membuktikan hal tersebut.
f. Lampiran Identitas Informan.
Nama :
Suparto
TTL :
Lamongan, 19 September 1970
Alamat :
Dusun Gangin Desa Jelak Catur Kalitengah Lamongan
Jabatan : kepala desa
Status kewarganegaraan :
Warga Negara Indonesia
Pendidikan Terahir :
SLTA
assalamualaikum,, saya ucapkan terima kasih banyak untuk penulis yang telah memberikan informasi tradisi jawa islam yang ada di daerah lamongan..
BalasHapusnyuwun sewu mas, kalau boleh minta tolong
BalasHapusmohon sya di kirimkan foto dokumentasi acara nyadran tersebut njeh.. bisa njenengan kirim lewat email saya..
fikriyahazmah@gmail.com
informasi yang njenengan postingkan ini, ada hubungan dengan tugas kulia yang sedang saya kerjakan..
semoga dengan bantuan njenengan, ilmu njenengan akan lebih bermanfaat dan berkah dari Allah SWT..
saya mahasiswa asli lamongan yang sedang merantau di semarang..
nyuwun sewu mas ,bisa minta tolong kirimin file dokumentasinya
BalasHapusalda97risma@gmail.com
Kalau boleh tau arti dari "Jelak Catur" sendiri apa ya mas?
BalasHapus